TASHKENT (Arrahmah.com) – Mirkarimov Sayitkarimov (31) yang sedang menjalani hukuman 15 tahun karena dituding berusaha untuk menggulingkan sistem konstitusional Uzbekistan, melaporkan dia dan tahanan lainnya secara teratur mengalami penyiksaan di penjara Jaslyk di Karakalpakstan utara, lansir Uznews.
Surat Ikramov, kepala Kelompok Independen HAM Aktivis Uzbekistan, mengatakan dalam siaran pers bahwa ibu narapidana, Klara Alimova, telah mengatakan kepadanya bahwa anaknya telah menjadi cacat karena pemukulan rutin di dalam penjara.
Dia mengatakan pada Ikramov bahwa Sayitkarimov dijatuhi hukuman 15 tahun karena berusaha untuk menggulingkan sistem konstitusional Uzbekistan pada tahun 1999 ketika ia berusia 19 dan telah dipindahkan ke penjara Jaslyk pada tahun 2007. Sejak itu, katanya, ia selalu disiksa oleh penjaga penjara Jamshid Anayev, hingga tulang tengkoraknya patah.
Alimova berkata bahwa wajah anaknya kini memar-memar dan kening kanannya telah rusak karena pemukulan.
Sayitkarimov mengatakan kepada ibunya bahwa banyak dari mereka yang menjalani hukuman karena berusaha untuk menggulingkan sistem konstitusional. Orang-orang tersebut telah langsung dimasukkan ke dalam sel yang tersembunyi, dan mereka telah dipukuli – hingga mati.
Situasi penyiksaan telah memburuk di Uzbekistan, Ikramov berpendapat. Tahun 2003, pelapor khusus PBB tentang penyiksaan, Theo van Boven, menjelaskan penyiksaan di negara itu “sistematis” dan sudah “meluas”. (althaf/arrahmah.com)