BANDA ACEH (Arrahmah.com) – Dari Meulaboh Serambi Indonesia melaporkan, pihak imigrasi di Aceh kini terus memantau pergerakan Ann Marie Hermes, perempuan berkebangsaan Amerika Serikat (AS) yang bekerja sebagai staf fotografer The Christian Science Monitor, Boston, AS. Wanita yang selama di Aceh mengenakan jilbab itu diperiksa petugas imigrasi saat mewawancarai pejabat Wilayatul Hisbah (WH) Aceh Barat di Meulaboh, Rabu (26/11/2014).
Pemantauan terhadap perempuan yang kantornya berada di 210 Massachusettss Avenue, Boston, MA 02115, AS itu setelah sebelumnya ia kedapatan melakukan penyalahgunaan visa wisata untuk melakukan kegiatan jurnalistik. Sedangkan ia tak memiliki dokumen pers termasuk izin dari Kemenlu RI.
“Sejak diperiksa Rabu lalu, kita terus pantau pergerakan warga Amerika itu di Aceh. Ini dilakukan karena ia kedapatan melakukan pelanggaran administrasi dan dokumen keimigrasian,” kata Kepala Imigrasi Kelas II B Meulaboh, Yan F Marcos, kepada wartawan kemarin di Meulaboh.
Saat memberikan keterangan ini, Yan didamping Pontan, pejabat imigrasi setempat. Menurun Yan F Marcos, berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan petugas terhadap Ann Marie, ia telah melanggar dokumen B211 dan izin dari Kemenlu RI terkait kegiatannya yang melakukan wawancara di Kantor Satpol PP dan WH Aceh Barat. Sedangkan visa yang dikantonginya hanya untuk kegiatan wisata.
Pihak imigrasi setempat langsung mengambil tindakan preventif dengan cara mengingatkan Ann agar tidak mengulangi perbuatannya (melakukan pelanggaran visa) jika tidak ingin dideportasi dari Indonesia, kemudian dicekal saat masuk lagi ke negeri ini.
Yan F Marcos menambahkan, selain mengawasi pergerakan Ann, pihak Imigrasi Meulaboh juga terus melakukan pengawasan terhadap sejumlah warga asing yang kini dikabarkan sudah berada di Aceh Barat, dengan tujuan melakukan kegiatan peliputan menjelang peringatan 10 tahun tsunami di Aceh. “Masih kita pantau pergerakan mereka. Nanti, kalau tertangkap tangan melakukan pelanggaran dokumen visa, pasti kita ambil tindakan tegas,” katanya.
Terkait, Pangdam Iskandar Muda (IM), Mayjen TNI Agus Kriswanto mengatakan, TNI memiliki data dari Badan Intelijen Negara (BIN) soal keberadaan warga negara asing (WNA) di Aceh. Karena itu, pihaknya menunggu laporan BIN tentang keberadaan setiap warga negara asing (WNA) di Aceh termasuk wanita berkebangsaan AS, Ann Marie Hermes (34) yang diperiksa petugas Imigrasi Meulaboh gara-gara mewawancarai pejabat Satpol PP dan WH Aceh Barat di Meulaboh, Rabu (26/11/2014).
Pangdam menyampaikan hal ini menjawab Serambi saat berkunjung ke kantor koran ini di Gampong Meunasah Manyang Pagar Air, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Kamis (27/11) pagi. Kedatangan Pangdam dan rombongan disambut Pemimpin Umum Serambi Indonesia, H Sjamsul Kahar dan Pemred Mawardi Ibrahim.
“Data keberadaan orang asing ada sama BIN. Jadi, kita menunggu laporan dari BIN tentang itu,” kata Agus. (azm/arrahmah.com)