GAZA (Arrahmah.com) – Pakar ekonomi Dr. Maher Al-Tabbaa menegaskan bahwa penutupan terowongan Gaza-Mesir tanpa dibukanya penyeberangan komersial (perbatasan Rafah) dan tanpa mengakhiri pengepungan akan menyebabkan kerugian ekonomi yang besar di Gaza.
Seperti dilansir PIC, Al-Tabbaa menyeru, dalam artikelnya pada hari Senin (13/8/2012), untuk mengakhiri pengepungan dan kesulitan yang disebabkan oleh penutupan terowongan, ia menekankan bahwa penggunaan terowongan hanya akan berhenti setelah pembukaan seluruh penyeberangan komersil untuk mengizinkan masuknya semua jenis barang ke Jalur Gaza.
Al-Tabbaa membuat poin bahwa penurunan harga bahan bangunan yang masuk melalui terowongan Gaza telah memberikan kontribusi dalam meningkatkan pembangunan perumahan penduduk, melaksanaan beberapa proyek dan meningkatkan persenatase para pekerja di sektor konstruksi, dengan demikian mengurangi tingkat pengangguran.
Ekonom itu juga menekankan bahwa terowongan ini, yang jumlahnya melebihi 1200, telah menjadi satu-satunya opsi alternatif yang tersedia untuk menjadi jalan masuk barang-barang ke Gaza, mencatat bahwa impor Gaza melalui terowongan perbatasan telah mencapai satu milyar per tahun.
Meskipun demikian, Al-Tabbaa mengatakan bahwa terowongan ini tidak akan menjadi alternatif sah dan legal untuk masuknya barang-barang dan komoditas, karena dianggap ilegal dan sewenang-wenang serta tidak memenuhi semua kebutuhan warga Gaza.
Otoritas Hamas memutuskan dengan segera untuk menutup terowongan Gaza setelah insiden penyerangan di pos pemeriksaan Sinai yang menewaskan 16 polisi perbatasan Mesir, sekitar 1000 terowongan ditutup untuk mencegah penyusup masuk. (siraaj/arrahmah.com)