JAKARTA (Arrahmah.com) – Penunjukan Luhut Binsar Pandjaitan untuk menekan laju penyebaran kasus Covid-19 di 9 Provinsi dipertanyakan beberapa pihak, termasuk dari Ketua Tim Covid-19 FPKS DPR RI Netty Prasetiyani Aher.
“Kenapa yang ditunjuk adalah Menko Kemaritiman dan Investasi yang tidak bersentuhan langsung dengan bidang kesehatan? Bukankah beberapa waktu lalu Presiden menyampaikan akan memprioritaskan kesehatan dibanding pemulihan ekonomi?” kata Netty kepada wartawan, Kamis (17/09/2020), sebagaimana dilansir Teropong Senayan.
Menurutnya, pemerintah memang harus cepat tanggap merespon perkembangan pandemi di sembilan provinsi tersebut, namun setiap kebijakan yang diambil harus sejalan dengan tata kelola pemerintahan yang baik, antara lain, mempertimbangkan tupoksi setiap elemen terkait.
“Seharusnya Kementerian Kesehatan menjadi leading sector dalam penanganan pandemi ini. Bagaimana kita akan membangun sistem manajemen nasional yang baik jika kementerian terkait tidak diberi kewenangan luas untuk melakukan tupoksinya,” tandasnya.
Netty mengungkapkan, persoalan sektor kesehatan masih banyak yang belum tertangani dengan baik.
“Lonjakan kasus per 16 September tembus rekor baru 3963 orang, masih minimnya dukungan dan perlindungan terhadap nakes, kekurangan APD, kapasitas rumah sakit, ketersediaan alat dan bahan test, laboratorium dan upaya pengembangan vaksin,” lanjutnya.
Menurutnya, ini seharusnya menjadi domain Kementerian Kesehatan untuk menyelesaikannya dengan baik.
“Terlalu banyak kepala mengurusi manajemen pandemi, alih-alih beres malah menimbulkan krisis,” tegas Netty.
Oleh karena itu, Netty meminta pemerintah segera menunjukkan aksi dan bukti bahwa pandemi memang ditangani dengan baik, keselamatan rakyat menjadi prioritas dan penunjukkan personal penanggungjawab didasari pertimbangan terbaik, bukan asal tunjuk.
“Saya menunggu greget pemerintah” pungkasnya,
(ameera/arrahmah.com)