BOGOR (Arrahmah.com) — PT Kereta Api Indonesia meluncurkan gerbong khusus wanita, Kamis (19/8/2010) lalu. Gerbong ini khusus disiapkan PT Kereta Api Indonesia untuk penumpang wanita.
Namun, kenyataan di lapangan berbeda. Masih banyak penumpang laki-laki yang duduk di gerbong khusus wanita ini. Bahkan banyak yang tidak paham mereka tengah dudul di gerbong yang diperuntukkan bagi penumpang wanita.
Pemandangan ini tentu bertolak belakang, karena pengumuman tentang gerbong wanita ditempel di luar dan di dalam gerbong. Namun, hingga kini masih banyak penumpang laki-laki yang melanggarnya.
Ironisnya, petugas keamanan yang ditempatkan di gerbong tersebut juga tidak melakukan tindakan apapun terhadap penumpang tersebut. “Harusnya petugas keamanannya menegur penumpang laki-laki itu dong. Jangan didiamkan, ya gimana masu sukses program ini kalau tidak ada tindakan tegas dari petugasnya,’ ujar Reni (24), salah satu penumpang KRL Ekonomi AC, Selasa (24/8).
Gerbong khusus wanita ini hanya berjumlah dua. Yakni di bagian depan dan di belakang. Jumlah ini dirasakan terlalu sedikit oleh penumpang wanita.
Dua gerbong khusus wanita dijaga oleh dua orang petugas keamanan. Seperti yang tampak di KRL Ekonomi AC jurusan Bogor-Jakarta. Petugas keamanan terdiri dari seorang wanita dan petugas laki-laki.
Petugas wanita mengenakan seragam Satpam, sedangkan petugas laki-laki menggunakan baju safari warna biru. Hampir sebagian besar penumpang di gerbong tersebut adalah wanita.
Terlihat di dalam kereta, sebagian dari penumpang wanita terpaksa berdiri karena tempat duduk sudah terisi sedangkan penumpang lainnya memilih menggelar koran untuk duduk di lantai gerbong.
Di bagian belakang gerbong yang berdekatan dengan ruang masinis, seorang pria terlihat berdiri di pojokan gerbong sambil sibuk berbincang lewat telepon selular.
Satu meter dari laki-laki itu, seorang pria berpakaian safari biru juga berdiri dekat dengan pintu. Belakangan diketahui pria tersebut adalah petugas keamanan internal PT KA yang ditempatkan di gerbong khusus wanita itu. Namun, sampai kereta bergerak, petugas tidak menegur penumpang yang salah gerbong itu.
“Penumpang laki-lakinya enggak ngerti, eh petugasnya juga diem saja. Nanti sampai stasiun berikutnya tambah banyak penumpang laki-laki di gerbong wanita,” kata Liana, salah satu penumpang saat ditemui di peron stasiun Bogor.
Sebelum kereta berangkat, petugas malah aktif mengusir pedagang laki-laki yang berada di gerbong wanita dibanding penumpangnya laki-lakinya sendiri. “Tolong jangan duduk-duduk nanti penumpang laki-laki lain ikutan,” kata seorang petugas keamanan berpakaian safari.
Agus Sutardiman, Kepala Stasiun Bogor mengatakan, pihaknya terus melakukan sosialisasi mengenai keberadaan gerbong khusus wanita ini. Diakuinya, masih banyak penumpang laki-laki yang belum mengetahui tentang keberadaan gerbong wanita itu. “Wanita juga begitu, banyak yang belum tahu terus duduk di gerbong laki-laki,” ujarnya saat dikonfirmasi wartawan melalui telpon genggamnya.
Karena itu, sambung Agus, setiap hari petugasnya terus melakukan sosialisasi mengenai gerbong wanita ini.”Kita tidak boleh main-main, keberadaan gerbong wanita ini ditandatangani empat menteri,” kata dia. (rep/arrahmah.cm)