WASHINGTON (Arrahmah.com) – Laporan Pentagon terbaru mengatakan bahwa Turki mengirim antara 3.500 dan 3.800 tentara bayaran Suriah ke Libya selama tiga bulan pertama tahun ini.
Laporan operasi “anti-terorisme” di Afrika mengatakan kepada Pentagon bahwa Turki menyediakan dana dan menawarkan kewarganegaraan kepada ribuan pejuang sebagai imbalan untuk berpartisipasi dalam konflik di Libya bersama pasukan yang setia kepada Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) di Tripoli, lansir AP (19/7/2020).
Laporan itu menunjukkan bahwa tentara bayaran Suriah tidak ditemukan memiliki hubungan dengan organisasi seperti ISIS dan Al Qaeda, dan bahwa imbalan finansial kemungkinan besar merupakan motif utama di balik tujuan mereka ke Libya, bukan pertimbangan ideologis atau politik.
Laporan tersebut mencakup periode hingga akhir Maret lalu, tetapi kemungkinan bala bantuan yang berasal dari Turki telah memainkan peran dalam kemajuan pasukan GNA Mei lalu di dekat ibu kota Tripoli.
Menurut laporan itu, 300 pejuang Suriah tiba di Libya pada akhir April lalu, dan Turki juga mengirim tentara ke Libya yang jumlahnya tidak disebutkan selama bulan-bulan pertama tahun ini.
Laporan itu juga mengklaim bahwa ratusan tentara bayaran, termasuk Suriah, dikirim ke Libya oleh Rusia, yang jumlahnya diperkirakan antara 800 dan 2.500.
Menurut Pentagon, Rusia dan rezim Suriah telah sepakat untuk mengirim antara 300 dan 400 mantan kombatan dari pihak oposisi Suriah asal Qunaitirah ke Libya, menurut sumber yang tidak disebutkan namanya.
Pada Mei, Pentagon menuduh Rusia mengirim 14 pesawat ke Libya untuk mendukung Tentara Nasional Libya (LNA) dan pemimpinnya, Jenderal Khalifa Haftar. (haninmazaya/arrahmah.com)