WASHINGTON (Arrahmah.id) – Pasukan Amerika di Irak dan Suriah kini telah menjadi target serangan lebih dari 100 kali sejak 17 Oktober, seorang pejabat pertahanan AS mengatakan kepada Al Arabiya English pada Senin (18/12/2023).
“Antara 17 Oktober dan 18 Desember, pasukan AS dan Koalisi telah diserang setidaknya 101 kali hingga saat ini,” kata pejabat tersebut.
Telah terjadi 46 serangan di Irak dan 55 serangan lainnya di Suriah yang melibatkan pesawat tak berawak, roket, mortir, dan rudal balistik jarak dekat.
Serangan terakhir yang dilaporkan terjadi pada 16 Desember, ketika dua insiden terpisah yang melibatkan drone serangan satu arah diluncurkan di Mission Support Site Eufrat di Suriah. Serangan ketiga menargetkan pangkalan AS yang sama tetapi dengan beberapa roket, kata pejabat itu, yang berbicara tanpa menyebut nama.
Sebelumnya, beberapa pesawat tak berawak penyerang satu arah ditembakkan ke arah pasukan AS di Pangkalan Udara Al-Asad Irak pada 14 Desember.
Tiga serangan lain terhadap pasukan AS di Suriah tercatat pada 13 Desember. Drone serangan satu arah menargetkan Pangkalan Patroli Shaddadi serta Garnisun Al-Tanf di Suriah. Serangan ketiga melibatkan serangan multi-roket di Mission Support Site Eufrat.
Pejabat tersebut mengatakan bahwa serangan-serangan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan infrastruktur. (haninmazaya/arrahmah.id)