WASHINGTON (Arrahmah.com) – Sedikitnya 34 tentara AS menderita cedera otak traumatik atau gegar otak dalam serangan udara Iran baru-baru ini di sebuah pangkalan militer di Irak yang menampung personil AS, ujar Pentagon pada Jumat (24/1/2020).
“Tiga puluh empat anggota telah didiagnosis dengan gegar otak dan TBI (cedera otak traumatik),” kata juru bicara Pentagon, Jonathan Hoffman kepada wartawan seperti dilaporkan AFP.
Presiden AS Donald Trump pada awalnya mengatakan bahwa tidak ada orang Amerika yang terluka dalam serangan di pangkalan Ain Al-Asad di Irak barat awal bulan ini meskipun pihak berwenang kemudian melaporkan bahwa 11 tentara terluka.
Hoffman mengatakan bahwa 17 korban pada awalnya dipindahkan ke Jerman untuk menerima perawatan, delapan di antaranya tiba kembali ke AS pada Jumat.
“Mereka akan terus menerima perawatan di Amerika Serikat, baik di Walter Reed (rumah sakit militer dekat Washington) atau di pangkalan mereka,” katanya dalam konferensi pers di Pentagon.
Sembilan korban lainnya yang diterbangkan ke Jerman “masih menjalani evaluasi dan perawatan di sana,” tambahnya.
Tujuh belas tentara lain yang dirawat di wilayah tersebut telah kembali bertugas di Irak.
Pangkalan udara itu menjadi sasaran pembalasan atas pembunuhan jenderal Iran Qassem Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak oleh AS di Baghdad pada 3 Januari.
Pangkalan itu adalah salah satu yang terbesar di Irak, dengan 1.500 tentara AS ditempatkan di sana, dan merupakan bagian terbesar dari kehadiran koalisi yang berbatasan langsung dengan ribuan pasukan Irak. (haninmazaya/arrahmah.com)