AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Akhir-akhir ini serangan oleh orang-orang dalam militer Afghanistan terhadap pasukan salibis di Afghanistan telah meningkat.
Pada Kamis (5/7/2012) kemarin, Pentagon menyatakan keprihatinannya atas meningkatnya serangan semacam itu yang mereka sebut green-on-blue attack, yang telah merenggut sejumlah nyawa tentara asing dan melukai sejumlah lainnya dalam bulan-bulan terakhir.
Contohnya saja, tiga hari yang lalu, Selasa (3/7) malam seorang tentara nasional Afghan (ANA) memasuki pangkalan ISAF di daerah Hasankhel di distrik Syedabad dan menembaki tentara salib yang berada di dalamnya, setidaknya dilaporkan 5 salibis terluka.
Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan bahwa penyerang itu, yang masih buron, rupanya seorang tentara ANA, dilansir Pajhwok.
Wali Muhammad namanya, anggota ANA yang berasal dari provinsi Kunduz, setelah berhasil menembaki pasukan asing ia melarikan diri dari TKP.
Menurut Kirby,yang mengeskpresikan prihatin mendalam atas meningkatnya serangan green-on-blue itu, setidaknya 26 tentara koalisi, termasuk 13 tentara Amerika Serikat (AS), telah tewas dalam serangan semacam itu sejauh ini, meskipun bisa jadi lebih dari itu jika kita merujuk pada laporan Mujahidin Imarah Islam Afghanistan yang lebih akurat.
Green-on-blue attack pada dasarnya adalah bentuk “pengkhianatan” bagi pasukan AS-NATO di Afghanistan, yang selama ini berkoalisi dengan militer Afghan untuk melawan Mujahidin dan melakukan serangan terhadap warga sipil.
Banyaknya “pengkhianatan” dari intern militer Afghan dan infiltrasi Mujahidin semakin menambah masalah bagi pasukan asing di Afghanistan, karena mereka sendiri telah memiliki masalah besar dalam menghadapi Mujahidin, dan “pengkhianatan” intern militer Afghan terhadap pasukan asing adalah suntikan tambahan untuk melemahkan keberadaan mereka di Afghanistan. (siraaj/arrahmah.com)