WASHINGTON (Arrahmah.com) – Jenderal Qassem Soleimani, kepala Pasukan elit Garda Revolusi Iran (IRGC), telah dibunuh oleh pasukan AS di Irak.
Pentagon membenarkan bahwa dia dibunuh “atas arahan presiden”, lansir BBC (3/1/2020).
Hal tersebut datang setelah laporan tentang serangan di bandara internasional Baghdad, yang dikatakan telah menewaskan sejumlah orang.
Jenderal Soleimani adalah tokoh utama dalam rezim Iran. Pasukannya melapor langsung ke Pemimpin Tertinggi negara itu, Ayatollah Ali Khamenei dan dia dipuji sebagai tokoh nasional yang heroik.
Presiden AS Donald Trump memposting gambar bendera Amerika di Twitter setelah berita itu merebak.
Sementara itu, harga minyak global melonjak lebih dari 4% setelah serangan terjadi.
“Atas arahan Presiden, militer AS telah mengambil tindakan tegas untuk melindungi personil AS di luar negeri dengan membunuh Qassem Soleimani,” klaim pernyataan Pentagon.
“Serangan ini bertujuan untuk menghalangi rencana serangan Iran di masa depan. Amerika Serikat akan terus mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi rakyat kami dan kepentingan kami di mana pun mereka berada di seluruh dunia.”
Serangan itu terjadi beberapa hari setelah pengunjuk rasa menyerang kedutaan AS di Baghdad, bentrok dengan pasukan AS di lokasi. Pentagon mengatakan Jenderal Soleimani menyetujui serangan terhadap kedutaan.
Garda Revolusi Iran mengatakan pemimpin milisi Irak Abu Mahdi Al-Muhandis juga telah tewas dalam serangan tersebut.
Laporan juga menunjukkan bahwa sejumlah pemimpin milisi Irak telah ditahan oleh pasukan AS di Baghdad, meskipun hal ini belum dikonfirmasi. (haninmazaya/arrahmah.com)