WASHINGTON (Arrahmah.com) – Menteri Pertahanan AS James Mattis mengatakan kepada wartawan pada Selasa malam (11/9/2018) bahwa Amerika Serikat tidak melihat bukti oposisi Suriah memiliki kekuatan senjata kimia.
“Dan sekarang kita melihat nol bukti bahwa oposisi memiliki kekuatan kimia apa pun, terlepas dari apa yang telah disiarkan Rusia berulang kali,” kata Mattis.
Kepala pertahanan AS itu menolak untuk berkomentar mengenai tanggapan AS akan jika senjata kimia akan digunakan di provinsi Suriah Idlib, tetapi mengatakan Amerika Serikat mengawasi tindakan pemerintah Suriah, termasuk tindakan Rusia dan Iran di sana.
Sebelumnya pada hari itu (11/9), Pusat Rekonsiliasi Suriah milik Rusia mengatakan pembuatan film provokasi telah diputar dengan dugaan penggunaan senjata kimia yang telah dimulai di provinsi Idlib.
Pada hari Senin, Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton mengatakan bahwa Amerika Serikat, Inggris dan Perancis telah sepakat bahwa setiap penggunaan senjata kimia oleh pemerintah Suriah akan menghasilkan respons yang jauh lebih kuat.
Serangan Barat terakhir terhadap Suriah terjadi setelah insiden kimia April di Douma, yang disalahkan pada Damaskus oleh militan Suriah dan pemerintah Barat. Suriah menyebut insiden Douma sebagai operasi bendera palsu, menekankan bahwa ia telah menyingkirkan persediaan senjata kimia dengan pengawasan Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW). (Althaf/arrahmah.com)