Washington (arrahmah) – Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan meminta tambahan dana perang kepada Kongres sebesar USD70 miliar atau setara Rp653 triliun.
Rencana ini disampaikan Juru Bicara Departemen Pertahanan AS Bryan Whitman dalam jumpa pers, dini hari tadi, Selasa (29/1/2008).
Dia mengatakan, dana tambahan tersebut dimasukkan ke dalam fiskal 2009 yang akan dimulai pada Oktober mendatang. “Dana tersebut digunakan untuk membiayai perang melawan terorisme global pada 2009, terutama di Irak dan Afghanistan,” jelasnya.
Whitman tidak merinci untuk apa saja dana tambahan sebesar itu. Kendati demikian, dia menjelaskan bahwa dana tersebut merupakan lanjutan dari dana perang yang diajukan Presiden George W Bush pada 2008.
Untuk diketahui, Presiden Bush pertengahan tahun lalu sukses mengantongi dana USD196,4 miliar untuk keperluan perang Irak dan Afghanistan.
Dari jumlah itu, sejumlah USD70 miliar di antaranya digunakan untuk pembiayaan operasi militer. Sementara itu, USD16,8 miliar digunakan untuk membeli kendaraan penyapu ranjau.
Belum ada reaksi dari Kongres terkait rencana Pentagon. Sebelumnya, Kongres yang kini dikuasai Partai Demokrat berupaya menjegal dana tambahan perang yang diajukan Presiden Bush.
Partai pemenang pemilu sela akhir 2006 ini justru mendesak Presiden Bush menarik pasukan AS dari Irak. Meski demikian, upaya Partai Demokrat gagal karena sebagian besar anggota Kongres dari Partai Republik masih mendukung program-program Gedung Putih.
Dalam teks pidatonya yang diperoleh Reuters, Presiden Bush berencana untuk tetap mempertahankan strategi razia yang digelar sejak awal 2007.
Menurut Presiden Bush, kebijakan itu adalah yang terbaik untuk menjaga keamanan di Irak yang kini mulai kondusif. “Merujuk pada kesuksesan strategi razia tahun lalu, kami akan terus menekan para milisi. Namun, peran tentara AS akan dikurangi untuk selanjutnya diberikan kepada pasukan Irak,” ujar Presiden Bush.
Bush mengatakan, musuh-musuh AS dan Irak mengalami kehancuran yang cukup telak. Namun, Bush menambahkan, musuh-musuh itu belum kalah sepenuhnya. “Karena itu, kami masih harus menyerang mereka,” ujar Presiden Bush.
Dalam teks pidato itu juga disebutkan, Washington telah menyiapkan kekuatan untuk melawan Iran yang berupaya menggoyang stabilitas keamanan Irak. Bush menyatakan, pihaknya akan memberikan reaksi yang tepat bagi pihak-pihak yang mendukung milisi di Irak. [fad/sindo/arrahmah.com]