WASHINGTON (Arrahmah.com) – Menteri pertahanan Amerika Serikat, Robert Gates, saat ini tengah prihatin mengenai kemungkinan kesalahan operasi di Afghanistan ini dilakukan oleh perusahaan keamanan swasta yang sebelumnya dikenal sebagai Blackwater dan berjanji untuk meninjau permasalahan ini, Pentagon mengatakan pada hari Jumat (5/3).
Gates berjanji pada legislatif setelah menerima surat dari Carl Levin, ketua Komite Angkatan Bersenjata dalam Senat, yang mendesaknya untuk mempertimbangkan kembali kemungkinan pemberian kontrak satu miliar dolar untuk perusahaan, yang saat ini dikenal dengan Xe Service, karena diduga melakukan pelanggaran, laporan AFP.
“Dia sedang memeriksanya dengan seksama,” kata juru bicara pertahanan Geoff Morrell kepada wartawan.
Surat yang bertanggal 25 Februari dan dipublikasikan secara umum pada hari Kamis lalu menyatakan bahwa Departemen Pertahanan tengah bersiap untuk memberikan kontrak pada Xe untuk “pekerjaan yang sangat sensitif” di Afghanistan, meskipun perusahaan itu telah membuat catatan buruk di Irak.
Surat itu mengutip sidang Senat baru-baru ini yang menyatakan bahwa Blackwater terkait dengan pemberian pelatihan senjata di Afghanistan.
Morrel berkilah seolah-olah pihaknya tidak mengetahui keterlibatan Blackwater dalam operasinya di Afghanistan dan mengatakan bahwa “apa yang dilakukan oleh Blackwater (insiden penembakan) telah melemahkan misi kami di Afghanistan.”
Meskipun mengakui keprihatinan tentang perilaku Blackwater, Morrell mengatakan ada standar hukum ketat yang diberlakukan dalam kontrak-kontrak pemerintah dengan perusahaan.
Beberapa anggota parlemen dari Partai Demokrat telah menyerukan pelarangan pada pemerintah federal dan militer AS dalam menggunakan subkontraktor dalam zona pertempuran, termasuk di Irak dan Afghanistan, di mana puluhan ribu tentara dikerahkan. (althaf/dawn/arrahmah.com)