WASHINGTON (Arrahmah.id) – Seorang pejabat senior Pentagon, Senin (8/8/2022), memperkirakan bahwa sebanyak 80.000 orang Rusia tewas atau terluka di Ukraina sejak perang dimulai pada akhir Februari.
“Rusia mungkin telah mengambil 70 atau 80.000 korban dalam waktu kurang dari enam bulan,” kata Wakil Menteri Pertahanan Colin Kahl, lansir AFP.
Kahl juga mengatakan pasukan Rusia juga telah kehilangan “tiga atau empat ribu” kendaraan lapis baja, dan bisa kehabisan rudal presisi berpemandu, termasuk rudal jelajah yang diluncurkan dari udara dan laut, setelah menembakkan sejumlah besar ke sasaran Ukraina sejak meluncurkan invasi pada 24 Februari.
Kerugian itu “cukup luar biasa mengingat Rusia tidak mencapai tujuan Vladimir Putin pada awal perang,” katanya kepada wartawan, merujuk pada presiden Rusia.
Dia mengatakan perlambatan dalam penggunaan rudal jarak jauh dan peluru kendali presisi oleh pasukan Rusia merupakan indikator bahwa persediaan mereka telah berkurang.
Kahl mengakui bahwa pihak Ukraina juga mengalami kerugian pasukan yang signifikan di medan perang, tetapi tidak memberikan angka.
“Kedua belah pihak mengambil korban. Perang ini adalah konflik konvensional paling intens di Eropa sejak Perang Dunia Kedua,” katanya.
“Tetapi Ukraina memiliki banyak keuntungan, tidak sedikit di antaranya adalah keinginan mereka untuk bertempur.” (haninmazaya/arrahmah.id)