KABUL (Arrahmah.com) – Pentagon pada Jumat (13/8/2021) mengumumkan bahwa kelompok pertama yang terdiri dari 3.000 tentara Amerika telah tiba di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul untuk mengevakuasi personel kedutannya.
Juru bicara John Kirby mengatakan bahwa AS akan mengirim tiga batalyon, yang terdiri dari dua batalyon marinir dan satu batalyon angkatan darat, untuk mengamankan bandara. Mereka diperkirakan akan sampai pada Ahad (15/8), saat pasukan Taliban mambuat kemajuan besar atas pasukan pemerintah Afghanistan.
“Kami tentu prihatin dengan kecepatan pergerakan pasukan Taliban, dan seperti yang telah kami katakan sejak awal, ini adalah momen bagi Pasukan Pertahanan Nasional Afghanistan, serta kepemimpinan politik mereka,” kata Kirby, sebagaimana dilansir Anadolu Agency.
“Tidak ada hasil yang harus dihindari di sini,” imbuhnya.
Pernyataan Kirby tersbeut muncul setelah sehari sebelumnya Departemen Luar Negeri mengumumkan akan secara tajam mengurangi stafnya di kedutaan Kabul, dan hanya menyisakan “kehadiran inti diplomatik”.
Pentagon ditugaskan untuk meningkatkan keamanan di bandara, dan membantu penerbangan personel kedutaan AS dan warga Afghanistan yang akan mengungsi sebelum penarikan penuh pasukan AS dari Afghanistan.
Kirby juga mengingatkan bahwa pasukan AS akan menanggapi setiap serangan. Pentagon memiliki kapasitas untuk mengangkut ribuan orang keluar dari negara yang dilanda perang perhari, termasuk staf kedutaan, dan warga Afghanistan yang mencari visa AS, imbuhnya.
Kirby mengatakan Taliban berusaha mengisolasi Kabul, tetapi menurutnya ibu kota Afghanistan tidak menghadapi ancaman segera saat ini.
“Apa yang ingin mereka lakukan jika mereka mencapai isolasi itu, saya pikir hanya mereka yang dapat berbicara, tetapi Anda dapat melihat upaya tertentu untuk mengisolasi Kabul,” katanya. “Ini tidak berbeda dengan cara mereka beroperasi di tempat lain di negara ini, mengisolasi ibu kota provinsi, dan terkadang mampu memaksa menyerah tanpa harus banyak pertumpahan darah.”
Pada Jumat (13/8), Taliban berhasil merebut kota Pol-e Alam, ibu kota provinsi Logar, menurut beberapa laporan media. Provinsi ini juga dikenal sebagai negara bagian asal Presiden Afghanistan Ashraf Ghani.
Dengan penaklukan terbaru ini, Taliban sekarang hanya 50 km di selatan ibu kota negara itu, dan benteng terakhir pemerintah Afghanistan, Kabul.
“Sekarang Taliban 100% memegang kendali. Tidak ada pertempuran saat ini. Sebagian besar pejabat melarikan diri ke Kabul,” ungkap anggota parlemen Saeed Qaribullah Sadat kepada AFP (13/8). (rafa/arrahmah.com)