Arrahmah.Com – Departemen Pertahanan Amerika, Pentagon, menolak seruan Presiden Barrack Obama untuk melakukan perdamaian dan dialog dengan pemimpin mujahidin Thaliban, Mullah Omar, Rabu (11/3).
Juru Bicara Pentagon Geoff Morrell secara tegas menolak seruan itu. Dalam penjelasannya Pentagon enggan berdamai dengan “orang yang tangannya berlumuran darah”.
“Tidak ada seorangpun di Pentagon yang mau berdamai dengan orang yang tangannya telah berlumuran darah,” katanya.
Penolakan itu dipertegas oleh Menteri Pertahanan AS Robert Gates. Dalam wawancaranya dengan Radio Publik Nasional di AS ia menegaskan, Amerika tidak akan pernah rela bila mujahidin Thaliban berkuasa.
“Setidaknya kami akan mencegah mujahidin Thaliban berkuasa,” katanya.
Menanggapi penolakan itu, pimpinan mujahidin Thaliban Mullah Omar juga secara tegas menolak seruan Barrack Obama. Menurutnya, mujahidin Thaliban tidak akan pernah mau bernegoisasi dan berdamai sampai adanya kesepakatan ditariknya tentara asing dari Afghanistan.
Sebelumnya, pada akhir 2008 lalu ia juga pernah membantah bila dirinya pernah bernegoisasi dengan pemerintah Kabul.
Sementara itu, para mujahidin menepis anggapan bila dalam tubuh Thaliban terjadi perpecahan menjadi gerakan mujahidin garis keras dan lunak. Menurut mereka, para mujahidin bersatu di bawah pimpinan Mullah Omar.
“Di Thaliban tidak ada mujahidin garis keras dan lunak, mereka semua berada di bawah kepemimpinan Mullah Omar,” kata jubir dari gerakan mujahidin Dzabiihullah, sebagaimana diberitakan situs Islamtoday, Kamis (12/3). (Prince Muhamad/arrahmah/alislamu)