(Arrahmah.com) – Data statistik yang dipaparkan oleh Pentagon menunjukkan terjadi peningkatan pesat angka bunuh diri di kalangan tentara AS selama 2012. Jumlah itu merupakan angka bunuh diri tertinggi selama satu dekade terakhir, demikian dikutip oleh Associated Press pada Jum’at (8/6/2012).
Data statistik yang dirilis Pentagon menyebutkan sejak awal tahun 2012 selama 155 hari pertama terjadi 154 kasus bunuh diri di kalangan tentara salibis AS yang bertugas di luar negeri. Sebanyak 50 % kasus bunuh diri dilakukan oleh tentara salibis AS yang bertugas di Afghanistan.
Laporan Pentagon itu tidak menjelaskan lebih lanjut penyebab meningkatnya kasus bunuh diri di kalangan tentara salibis AS. Beberapa penelitian yang dilakukan oleh sejumlah lembaga riset di AS menyebutkan peningkatan trauma pasca stres, krisis kesehatan dan keuangan menjadi faktor utama peningkatan kasus bunuh diri di kalangan tentara AS yang sering dipindah dari satu tempat tugas ke tempat tugas lainnya di Afghan dan Irak.
Laporan terbaru Pentagon itu membandingkan angka bunuh diri selama bulan Januari sampai Mei tahun 2012 ini dengan angka bunuh diri selama lima bulan yang sama pada tahun 2011, 2010 sampai 2001. Pada periode yang sama dalam tahun 2011, angka bunuh diri di kalangan tentara salibis AS mencapai 130 kasus. Itu artinya angka bunuh diri pada tahun 2012 mengalami kenaikan 18 % dari angka tahun 2011 dan kenaikan 25 % dari angka tahun 2010.
Dr. Stephen Xenakis, seorang pensiunan tentara berpangkat brigadir jendral yang kini bekerja sebagai psikiater, mengungkapkan analisanya, “Ini merupakan pertanda umum dari stress yang menimpa para tentara karena harus berperang lebih dari sepuluh tahun.”
Di medan perang Afghanistan, operasi jihad mujahidin Taliban telah berlangsung selama sebelas tahun. Setiap hari aliansi pasukan salibis ISAF pimpinan AS dan tentara boneka ANA mengalami kekalahan di hamper semua wilayah Afghan. Kandahar, Helman, dan kota-kota besar lainnya bak menjadi kuburan massal bagi tentara salibis ISAF.
Di medan perang Irak, sampai saat ini tentara salibis AS yang tewas berjumlah lebih dari 50 ribu prajurit. Perang telah berlangsung lebih dari Sembilan tahun namun AS tidak mampu berbuat banyak di hadapan serangan mujahidin Daulah Islam Irak dan kelompok-kelompok jihad muslim sunni lainnya.
(muhib almajdi/arrahmah.com)