SURIAH (Arrahmah.com) – Posisi keamanan nasional Turki terancam PKK (Partiya Karkerên Kurdistanê -red). Kekuatan separatis Kurdi itu kini mulai bergeliat berniat mendirikan Negara Kurdi di sekitar perbatasan selatan Turki. Dengan demikian Turki berinisiatif menerapkan misi penyelamatan kedaulatannya dengan mendirikan zona penyangga di sekitar utara Aleppo, Suriah.
Tentu saja hal tersebut sedikitnya berpengaruh atas gerak jihad Mujahidin Suriah yang sedang bertempur melawan Daulah Khawarij ISIS di sekitar zona penyangga. Oleh karenanya, demi penguatan kembali strategi jihad semua faksi jihad dan oposisi diharapkan agar tetap fokus sebagaimana diniatkan di awal perjuangan, tanpa terdistraksi oleh kebijakan militer Turki yang bekerjasama dengan Koalisi Internasional untuk menggempur PKK.
Terkait kondisi itu, Jabhah Nushrah memberikan pernyataan resmi berkenaan strategi jihad melawan Khawarij di wilayah Aleppo utara. Berikut risalah resmi yang diterjemahkan Muqawamah Media dari rilis sayap media Jabhah Nushrah, Marasil Al-Minarah Al-Baidha’, Senin (10/8/2015).
بسم الله الرحمن الرحيم
Segala puji hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga dilimpahkan atas pemimpin para Rasul, keluarga dan para sahabatnya.
Amma ba’du:
Setelah Jaisyul Fath yang penuh berkah dibentuk, mujahidin telah mengguncang tahta Nushairiyah di Syam, dan kini mereka telah sampai di ke pusat kekuatan Nushariyah di pegunungan Lattakiah. Dan dengan Anugerah Allah mereka telah membebaskan kota-kota besar di Idlib, Jisr As-Syughur, Ariha, Markas Militer Al-Qarmaid dan Al-Masthumah, dan kemenangan-kemenangan lainnya yang sedang menanti dengan izin Allah di Sahlu Al-Ghab. Prestasi ini menjadikan Nushairiyah mengalami kerugian besar yang bertubi-tubi, sehingga memaksa Thagut Syam untuk berterus terang mengakui kemenangan mujahidin di pernyataan-pernyataan resmi mereka akhir-akhir ini.
Disaat keadaan seperti ini sedang bergulir, alarm bahaya Turki berdentang keras memperingatkan ancaman atas keamanan nasionalnya, disebabkan kekhawatiran mereka karena kemajuan kekuatan PKK (Partiya Karkerên Kurdistanê -red) mulai dari wilayah Tal Abyadh hingga Afrin, yang akan mengindikasikan berdirinya Negara Kurdi di sepanjang perbatang selatan. Karena itu Turki menyatakan niatnya untuk menciptakan zona penyangga di pedesaan utara Aleppo yang membantang dari Azaz hingga Kobane, bahkan melingkupi wilayah-wilayah yang dikuasai para Khawarij (Jama’ah Daulah). Maka Pemerintah Turki bersama pasukan Koalisi Internasional bertekad untuk memimpin pertempuran dan memegang kendali demi kepentingan mereka dan prioritas mereka sendiri. Kondisi ini memastikan perlindungan udara dan artileri jarak jauh atas beberapa kelompok Oposisi Suriah yang berpartisipasi dalam koalisi ini.
Oleh karena itu, kami mengumumkan secara resmi penarikan diri kami dari titik-titik ribath melawan kKhawarij (Jama’ah Daulah) di pedesaan utara Aleppo dikarenakan hal-hal sebagai berikut:
1. Kami Jabhah Nushrah tidak berpendapat bolehnya ikut serta dalam Koalisi ini atas dasar tinjauan syariat, baik itu berperang dalam barisan mereka ataupun saling memberikan bantuan dengan mereka, bahkan walau hanya berkoordinasi dengan mereka.
2. Intervensi militer Turki dan Koalisi pada hakikatnya bukanlah untuk mendukung perjuangan kemerdekaan kelompok-kelompok jihad, melainkan karena kepentingan menjaga keamanan nasional Turki saja. Kami tidak melihat adanya maslahat dari mereka untuk perjuangan melawan rezim Nushairiyah, khususnya saat ini rezim Nushairiyah sedang mengalami kemunduran dan Mujahidin sedang mengalami kemajuan pesat di seantero Suriah.
3. Sesungguhnya Jama’ah-Jama’ah jihad dan Fashilah-Fashilah tempur di bumi Syam memiliki kemampuan untuk menghadapi dan membasmi para Khawarij (Jama’ah Daulah), jika kita bersatu dan bersinergi dengan cara yang syar’i dan berpegang teguh dengan syariat Allah, tanpa perlu meminta bantuan pasukan Koalisi ataupun kekuatan nasional lainnya.
Menghadapi kondisi yang seperti ini, maka tidak ada pilihan lain bagi kami kecuali menarik diri dan meninggalkan titik-titik ribath kami menghadang Khawarij di pedesaan utara Aleppo agar diambil alih oleh oleh Fashilah mana saja dari wilayah ini. Kami akan fokus menjaga titik-titik ribath kami yang lain di sepanjang pedesaan Hamah, Qalamoun, dan wilayah lainnya yang tidak termasuk dalam wilayah operasi (Turki dan Koalisi).
Penutup: Kami ingin memberikan nasehat yang tulus kepada seluruh jama’ah jihad di bumi Syam, hendaknya setiap Jama’ah yang telah memutuskan untuk memerangi Jama’ah Daulah di bumi Syam agar ketika membuat keputusan hendaknya dengan mengkaji strategi sematang mungkin dan sempurna. Juga dengan mempelajari secara lengkap kondisi musuh internal dan eksternal –di antara musuh itu adalah Jama’ah Daulah-, dan hendaknya setiap Jama’ah memperhatikan skala prioritas dalam berperang, dengan selalu mempertimbangkan kepentingan dan maslahat yang lebih utama bagi penduduk Syam dalam revolusi dan jihad mereka ini. Jangan sampai skala prioritas ini dapat didikte oleh dan dipengaruhi oleh pandangan dan kepentingan luar, sehingga menyelewangkan prioritas perjuangan dan cita-cita kaum Muslimin Syam dan jihad mereka yang penuh berkah ini.
Jabhah Nushrah
Tanggal terbit: Minggu 24 Syawal 1436 H atau 9 Agustus 2015 M
(adibahasan/arrahmah.com)