(Arrahmah.com) – Beredar propaganda yang mengklaim bahwa Jabhah Nushrah dan khususnya Syaikh Abu Muhammad Al-Jaulani ingin memisahkan diri dari Al-Qaeda karena campur tangan negara-negara Teluk.
Propaganda yang telah menipu umat ini disebarkan melalui tayangan-tayangan opini di media-media yang membumbui bahwa pemisahan diri Jabhah Nushrah dari Al-Qaeda adalah solusi bagi Suriah.
Salah satu media yang menghembuskan propaganda semacam ini telah merilis sebuah laporan berjudul “Jabhah Nushrah telah Berpisah dari Al-Qaeda dan Membentuk Komunitas Baru”.
Jabhah Nushrah menjawab dan membantah isu sebagian media yang tidak memiliki tanggung jawab jurnalistik tersebut. Berikut terjemahan penjelasan resmi Jabhah Nushrah mengenai kabar memisahkan diri dari Al-Qaeda ini, yang diterjemahkan oleh Muqawamah Media pada Selasa (10/3/2015).
بسم الله الرحمن الرحيم
BANTAHAN TERHADAP LAPORAN TERBARU REUTERS MENGENAI JABHAH NUSHRAH
Segala puji bagi Allah rabb semesta alam, shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah, serta kepada keluarga dan para sahabat beliau, amm ba’du:
Reuters telah merilis sebuah laporan yang berjudul “Jabhah Nushrah Telah Berpisah Dari Al Qaeda Dan Membentuk Komunitas Baru”. Para petinggi dan anggota Jabhah Nushrah merasa terkejut dengan banyaknya kebohongan dan rekayasa yang terkandung di dalam laporan yang tak memiliki dasar yang benar sama sekali, belum lagi dengan kontradiksi yang memenuhi isi laporan itu.
Terkadang laporan itu menuding bahwa Jabhah Nushrah sedang berada dalam kondisi lemah dan kacau balau, para komandan dan para penjuangnya juga banyak yang melarikan diri. Namun terkadang menyebutkan bahwa Jabhah Nushrah masih memiliki kekuasaan dan mampu mengendalikan kelompok lain.
Editor laporan itu selalu menutup sebuah fakta dengan kata: “berdasarkan penuturan sumber-sumber…”, sebenarnya wajar saja jika isinya seperti itu, karena laporan itu diedit di Lebanon dan Doha, yang lokasinya jauh dari medan juang Syam dan bukan hasil laporan koresponden di lapangan.
Sementara Reuters tidak berkomitmen untuk mencari tahu maksud yang diinginkan oleh sumber-sumber berita dari kalangan Jabhah Nushrah sendiri, yang namanya sudah diketahui dan dikenal oleh semua koresponden lapangan, dan biasa menjadi sumber berita mereka.
Maka kami meminta kepada kantor berita Reuters – serta kepada seluruh media massa – agar menunjukkan sikap profesionalisme dan memeriksa keakuratan dan kebenaran isi berita yang mereka sampaikan.
Reuters juga harus meminta maaf atas apa yang mereka tulis di dalam laporan mereka, dan mencari sumber berita yang sudah dikenal dan jauh dari intrik-intrik intelejen. Karena kalangan publik di kawasan ini sudah tidak bisa lagi diperdaya dengan berita dan laporan semacam ini.
Dunia internet kini sudah sangat terbuka dan menjadi sumber utama bagi siapa saja yang ingin mengetahui kebenaran dan menyelidikinya, sudah tidak mudah lagi membentuk opini dan menyetirnya melalui media massa yang memiliki orientasi tertentu, apalagi di era revolusi informasi digital saat ini, dan era dimana media sosial sedang mendominasi dan digandrungi.
Jadi pihak kami membantah sepenuhnya semua yang disebutkan di dalam laporan itu, seperti melakukan pertemuan dengan intelejen Qatar atau yang sejenisnya. Atau menggalang dana dari sumber-sumber keuangan Qatar atau negara teluk. Karena itu semua tidak sesuai dengan dasar-dasar pijakan Jabhah Nushrah.
Jabhah Nushrah masih dan akan terus menjadi pelopor perlawanan para mujahidin di bumi Syam, dan terdepan dalam berkorban, selalu antusias untuk menyatukan pandangan dan ide diatas landasan syariat yang jelas. Jabhah Nushrah juga berkomitmen untuk memberantas kezhaliman dan menolong kaum yang tertindas serta membela mereka dengan segala kemampuan yang ada.
Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya.
جَبْهَةُ النُّصْرَة
))مؤسسة المنارة البيضاء للإنتاج الإعلامي((
لا تنسونا من صالح دعائكم
والحمد لله ربِّ العالمين
Dirilis pada hari dan tanggal: Ahad 17 Jumadil Ula 1435 H / 8 Maret 2015 M
(banan/arrahmah.com)