Segala puji bagi Allah. Dan sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Rosululloh, kepada keluarganya, para sahabatnya serta kepada orang-orang yang mengikuti petunjuknya. Wa ba’du..
Dalam kondisi sekarang ini, satu tahun yang lalu telah dimulai perang salib Amerika yang diumumkan oleh presiden Amerika, yang mana dalam peperangan ini presiden Amerika memimpin persekutuan internasional yang terdiri dari lebih dari sembilan puluh negara melawan Afghanistan.
Dan setelah berlalu satu tahun dari serangan pasukan salib terhadap Afghanistan, pada hari ini Amerika tengah bersiap-siap untuk memulai episode baru dalam perang salib yang ia lancarkan terhadap dunia Islam. Dan pada kali ini melawan bangsa Islam Irak, dengan tujuan untuk memecah-belah dan membagi-bagi umat ini, merampas kekayaan dan sumberdaya alamnya, serta mempersiapkan pendirian negara Israel Raya setelah berhasil mengusir orang-orang Palestina dari sana.
Pada kesempatan kali ini kami ingin mempertegas beberapa permasalahan pada poin-poin berikut:
Pertama: Kegagalan Serangan Amerika dalam mewujudkan tujuan utamanya…
Sesungguhnya serangan Amerika telah gagal sama sekali dalam mewujudkan tujuan-tujuan utamanya. Dalam bidang pemberangusan terhadap para pemimpin-pimpinan jihad, Amerika telah gagal untuk membunuh atau menangkap seorangpun dari pemimpin Tholiban atau Al Qoo’idah atau pimpinan-pimpinan jihad yang lainnya.
Dalam mewujudkan keamanan dan kestabilan di Afghanistan, Amerika telah gagal dalam mewujudkan janjinya untuk menyatukan Afghanistan di bawah sentralisasi kekuasaan sebuah negara, membentuk satu kesatuan pasukan yang bertugas untuk menjaga keamanan, dan menghancurkan para milisi yang bersenjata. Karena sesungguhnya keberhasilan yang paling menonjol yang diraih dalam serangan Amerika ini adalah keberhasilan yang semu di dalam memecah belah kembali Afghanistan menjadi kelompok-kelompok yang saling berperang antara para pemimpin perang dan para pedagang narkotika.
Sedangkan di dalam bidang penegakkan hal asasi manusia, hasil yang dipersembahkan dari serangan Amerika dalam bidang ini pembakaran terhadap ratusan tawanan yang terikat di benteng Janki di wilayah Mazarsyarirdengan menggunakan bom-bom kluster dan napalm Amerika yang mereka anggap haram menurut peraturan internasional. Juga membunuh ribuan tawanan yang lain dengan cara memanaskan mereka di dalam peti-peti mati sehingga mereka mati kehausan dan kekurangan oksigen, itu semua dilakukan dibawah pengawasan pasukan Amerika. Belum lagi ribuan orang sipil lainnya yang terbunuh, dari kalangan wanita, anak-anak dan orang tua yang menjadi korban bom-bom cerdas maupun bom-bom bodoh Amerika.
Sedangkan di dalam bidang pemusnahan narkotika yang dijanjikan oleh Amerika, dan yang dijadikan sebagai tujuan perang, maka cukup kita tahu tahu saja bahwasanya produksi opium Afghanistan pada tahun ini telah mencapai prosentase yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan itu semua terjadi dibawah pengendalian pasukan Amerika dan pasukan internasional di Afghanistan. Hal ini sebagaimana yang dinyatakan oleh PBB.
Dan kegagalan semacam ini juga terjadi pada impian dalam program membangun Afghanistan, dan juga janji-janji manis Amerika yang lainnya.
Kedua: Kehancuran Amerika di Afghanistan …
Sesungguhnya pasukan Amerika yang menyerang Afghanistan sekarang ini mulai, dengan segala perangkat dan personalnya, mulai tenggelam di dalam lumpur-lumpur Afghanistan. Hal ini sangat ironis sekali, karena pasukan salib ini datang untuk melindungi pemerintahan di Kabul dari serangan-serangan mujahidin, namun kini — menghadapi serangan-serangan mujahidin yang terus-menerus — malah ia sendiri membutuhkan perlindungan dari pasukan pemerintah Afghanistan. Lalu siapa dan menjaga siapa?!
Sesungguhnya pasukan internasional dan pasukan Amerika yang datang untuk menjaga keamanan, kini menjadi ancaman yang terbesar!!
Hal itu sebagaimana yang dikatakan oleh seorangan komentator Amerika, bahwa operasi “Keadilan Tanpa Batas” di Afghanistan telah berubah menjadi operasi “Kegagalan Dan Kemerosotan Tanpa Batas”.
Sesungguhnya penjajahan Amerika terhadap Afghanistan, akibatnya tidak akan lebih baik daripada penjajahan Uni Soviet insya Allah. Dan kenyataan ini mulai dipahami oleh pemerintah Amerika yang sekarang mulai berusaha untuk menutupi kegagalannya di Afghanistan dengan memalingkan perhatian dari kegagalan tersebut dengan cara menabuh genderang perang terhadap Irak.
Ketiga: Kami tidak akan mengingkari janji dan tidak akan meminta untuk merubah janji …
Atas karunia Allah, para mujahidin masih memegang sumpah dan janji mereka, mereka tidak mengingkarinya dan tidak meminta untuk merubahnya. Sumpah kepada Allah untuk terus berjihad di jalanNya, dan janji mereka kepada umat mereka untuk mengorbankan segala apa yang mereka miliki untuk membebaskan mereka dari berbagai bentuk kedholiman, kesengsaraan dan penjajahan.
حَتَّى لاَ تَكُوْنَ فِتْنَةٌ وَيَكُوْنَ الدِّيْنُ كُلُّهُ للهِ
Sampai tidak ada fitnah dan sampai seluruh diin itu hanya milik Allah.
Segala ujian dan cobaan yang dihadapi para mujahidin, atas karunia Allah, tidaklah menambah selain semakin teguh dalam meniti jalan ini, semakin kuat menuju cita-cita, semakin mengimani manhaj ini, dan semakin yakin terhadap pertolongan Allah,
وَعَدَ اللهُ الَّذِيْنَ آمَنُوْا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي اْلأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِيْنَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خُوْفِهِمْ أَمْنًا
Allah telah menjajikan kepada orang-orang beriman dan beramal sholih di antara kalian, mereka benar-benar akan berkuasa di muka bumi sebagaimana berkuasanya orang-orang sebelum mereka, dan benar-benar akan dikokohkan diin mereka yang telah riridloi untuk mereka, dan benar-benar digantikan rasa takut mereka dengan rasa aman.”
Keempat: Seruan kepada umat Islam …
Sesungguhnya dalam kondisi kritis yang tengah dihadapi umat kita pada hari ini, dan juga yang dihadapi oleh seluruh umat manusia, kami sampaikan seruan kepada umat Islam yang merupakan umat yang paling agung … umat yang mendapat pertolongan dan rahmat, yang akan senantiasa ada padanya kebaikan dan orang-orang baik sampai hari qiyamat .. sebaik-baik umat yang dilahirkan untuk manusia .. umat yang di dalamnya akan senantiasa terdapat Ath Thoo-ifah Al Manshuuroh, yang berperang di atas kebenaran, yang tidak perduli dengan orang yang enggan mendukungnya dan juga dengan orang yang menentangnya, sampai hari qiyamat.
Wahai umat Islam, wahai orang yang telah beriman Allah sebagai Robb (tuhan), Islam sebagai diin, dan Muhammad SAW sebagai Rosul:
Sesungguhnya sekarang ini permasalahannya bukan lagi apakah yang menjadi target itu adalah umat Islam secara keseluruhan, dengan tanpa membedakan antara yang mereka sebut dengan orang-orang moderat dan orang-orang ekstrim, atau antara sekutu dengan musuh. Karena sungguh musuh telah membongkar permasalahan ini dengan berbagai pernyataan baik secara sembunyi-sembunyi maupun secara terang-terangan, yang mengungkapkan permusuhan yang terpendam di dalam hati mereka.
قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ ، وَمَا تُخْفِي صُدُوْرُهُمْ أَكْبَر
Sungguh permusuhan itu telah nampak dari mulut-mulut mereka, sedangkan apa yang tersembunyi di dalam hati mereka lebih besar lagi.
Sesungguhnya permasalahannya sekarang adalah bagaimana caranya kita menghadapi permusuhan yang nyata ini, dan bagai mana caranya kita mempertahankan aqidah kita, kehormatan kita dan kemuliaan kita, sehingga kita dapat meraih kemuliaan di dunia dan kesuksesan di akherat.?
Apabila kita menghendaki Allah memberikan pertolongan dan kemenangan kepada kita di dalam pertarungan ini, kita wajib untuk mempersenjatai diri dengan beberapa hal, di antaranya yang terpenting adalah:
1- Kembali kepada Allah …
Sesungguhnya kewajiban kita yang pertama kali adalah kembali kepada Allah dengan sebenar-benarnya dan bertaubat kepadaNya dengan sebenar-benar taubat, dengan mengikhlaskan amalan, niat yang tulus, memurnikan kebenaran, berhukum dengan syariat dalam berbagai bidang pekerjaan dan muamalah kita, baik dalam permasalah yang kecil maupun permasalahan yang besar di dalam kehidupan kita.
Sesungguhnya kita wajib memahami bahwa apa yang menimpa kita, yang berupa berkuasanya musuh terhdap kita, adalah merupakan akibat dari amal perbuatan kita. Allah berfirman:
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍ
Dan musibah apa saja yang menimpa kalian adalah akibat dari perbuatan kalian, dan Allah memaafkan banyak dari perbuatan kalian.
2- Berpegang teguh dengan tali Allah secara keseluruhan …
Jika kita sama-sama memahami bahwa perselisihan dan pertikaian itu merupakan faktor utama dalam kekalahan dan hilangnya kekuatan yang tengah dirasakan oleh umat kita pada hari ini, maka sesungguhnya kita juga sama-sama dapat memahami bahwa persatuan dan berpegang teguh dengan tali Allah itu merupakan kunci kemenangan dan keberhasilan, dan merupakan pintu kejayaan dan kepemimpinan.
Allah ta’ala berfirman dalam memerintahkan untuk bersatu:
وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيْعاً وَلاَ تَفَرَّقُوْا
Berpegang teguhlah kalian dengan tali Allah secara keseluruhan, dan janganlah kalian bercerai-berai.
Dan Allah berfirman dalam mengingatkan agar jangan berpecah-belah dan berselisih:
وَلاَ تَنَازَعُوْا فَتَفْشَلُوْا وَتَذْهَبَ رِيْحُكُمْ وَاصْبِرُوْا إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِيْنَ
Janganlah kalian saling berselisih sehingga kalian akan gagal dan lemah, dan bersabarlah kalian sesungguhnya Allah itu bersama orang-orang yang sabar.
Kesatuan yang kami serukan kepada kaum muslimin pada hari ini tidaklah mesti menghilangkan semua bentuk perselisihan dalam berbagai permasalahan parsial dan dalam berbagai persoalan cabang, karena perselisihan dalam masalah-masalah seperti ini tidak mungkin untuk dihindari dan keberadaannya tidak membahayakan. Persatuan yang kami serukan ini adalah persatuan mengenai masalah-masalah prinsip dalam aqidah dan dasar-dasar syariat.
3- Mengoptimalkan potensi kekuatan umat …
Sesungguhnya umat kita ini memiliki banyak potensi kekuatan dan kemampuan. Dan potensi yang paling penting di dalam kekuatan ini adalah manusia muslim itu sendiri yang merupakan bahan bakar peperangan dan penggerak pertarungan. Dan yang kami maksud dengan manusia di sini bukanlah kelompok manusia yang beriltizam dan pejuang Islam saja, yang terdiri dari para ulama’ para da’i dan anggota pergerakan saja, akan tetapi yang kami maksud adalah seluruh bangsa Islam dalam berbagai levelnya, baik orang-orang terbina maupun orang-orang awam. Karena jika orang-orang khusus itu telah memiliki peran yang tidak dapat dilakukan oleh orang selain mereka, sesungguhnya orang-orang awam itu adalah bahan bakar peperangan yang sesungguhnya dan bahan peledaknya, sedangkan peran orang-orang yang terbina adalah sebagai pemicu dan penggeraknya yang meledakkan bahan peledak tersebut.
Di sana ada kekuatan umat berupa materi dan perekonomian. Karena umat kita ini merupakan umat yang paling kaya di muka bumi ini, dan yang paling banyak memiliki kemampuan dan potensi selama berpuluh-puluh tahun dimanfaatkan untuk membantu musuh dan bersekongkol dengan orang-orang jahat.
Dan di sana ada potensi-potensi militer yang besar yang terpendam di negara-negara Islam, yang telah berkarat di dalam gudang-gudang dan dipo-dipo, yang telah berlalu selama bertahun-tahun tanpa digunakan untuk membela kehormatan, atau untuk mempertahankan wilayah, bahkan menjadi mimpi buruk yang terpendam di dalam dada bangsa, dan golok yang disarungkan di pinggang orang-orang jahat.
Dan di sana ada banyak sekali kekuatan dan kemampuan umat yang mana kini telah tiba saatnya untuk dimanfaatkan secara optimal, dan digunakan untuk membela aqidah mereka yang tengah menjadi target serangan, wilayah kekuasaan mereka yang tengah dijajah, kehormatan yang diinjak-injak, tanah air yang dirampas dan kekayaan yang dijarah.
Jika umat ini memiliki kewajiban dan peran yang harus dilaksanakan secara berjamaah, maka sesungguhnya di sana ada kelompok-kelompok tertentu yang mempunyai peran khusus yang harus dilaksanakan secara khusus pula.
Kelompok yang paling penting adalah kelompok ulama dan da’i yang mana mereka itu adalah pewaris para Nabi dan para pengemban amanat ilmu yang konsekuensinya adalah mereka wajib untuk mendakwahkan dan menyampaikan ilmu tersebut.
Oleh karena itulah Allah mengangkat derajat mereka dan meninggikan diri mereka. Allah berfirman:
يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ آمَنُوْا مِنْكُمْ وَالَّذِيْنَ أُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
Allah mengangkat orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberikan ilmu beberapa derajat.
Oleh karena itu wahai para ulama’ yang tulus, para da’i dan para penyeru reformasi:
Kalianlah yang wajib memimpin barisan, membimbing umat dan mengarahkan jalan, karena itu merupakan tuntutan dari status kalian sebagai pewaris Nabi.
Sesungguhnya kewajiban kalian yang paling utama adalah menjelaskan kebenaran kepada umat, dan menyatakannya secara terang-terangan di hadapan orang-orang dholim tanpa ragu-ragu atau takut, karena hal itu merupakan tuntutan dari janji yang telah Allah ambil dari kalian:
وَإِذْ أَخَذَ اللهُ مِيْثَاقَ الَّذِيْنَ أُوْتُوا الْكِتَابَ لَتُبَيِّنَنَّهُ لِلنَّاسِ وَلاَ تَكْتُمُوْنَهُ
Dan tatkala Allah mengambil janji orang-orang yang diberikan kitab kepada mereka, hendaknya kalian benar-benar menjelaskannya kepada manusia dan kalian tidak akan menyembunyikannya..
Sesungguhnya pentingnya tugas kalian ini muncul dari kegiatan penipuan dan penyesatan membahayakan yang dilakukan oleh para ulama’ pemerintah dan antek-antek penguasa, dari kalangan orang-orang yang menjual diin (agama) mereka. Mereka mengkaburkan permasalahan umat dan menjual diin (agama) mereka dengan kenikmatan dunia.
Sesungguhnya kalian harus menunda segala perselisihan yang dapat menghalangi perjuangan, dan setiap persengketaan yang menyebabkan kegagalan. Dan hendaknya kalian menyingkirkan keraguan dengan keyakinan dan kebimbangan dengan tekad. Dan hendaknya kalian bertindak cepat, karena roda peristiwa tidak akan menunggu seorangpun.
Sesungguhnya tatkala kami menyampaikan seruan ini kepada kalian, kami membangkitkan semangat kalian dan membangkitkan tekad kalian, kami memahami betul bahwasanya di sana ada beberapa perselisihan manhajut taghyiir (metode perjuangan) yang terjadi di kalangan para pejuang Islam, yang tidak mungkin untuk kita menutup mata darinya. Akan tetapi tidaklah bisa diterima dan tidaklah masuk akal jika kita senantiasa terkurung di dalam beberapa perselisihan dalam masalah-masalah parsial dan persoalan-persoalan cabang yang dapat menghalangi pengamalan prinsip-prinsip diin (agama) dan dasar-dasar syariat pada masa yang sulit dalam perjalanan sejarah umat ini.
Di samping kelompok ulama’, di sana ada kelompok pemuda muslim yang mana mereka itu adalah kekuatan perjuangan yang menjadi promotor di sepanjang sejarah umat ini. Mereka adalah bahan bakar peperangan yang sebenarnya pada saat sekarang dan pada masa yang akan datang.
Oleh karena itu wahai para pemuda Islam, wahai anak cucu Khoolid dan Qo’qoo’, wahai para penerus Mush’ab bin `Umar, Usaamah bin Zaid, Muhammad Al Qoosim dan Muhammad Al Faatih, wahai saudara-saudara Muhammad `Athoo, Marwaan Asy Syahiy, Ziyaad Al Jarrooh, Haaniy Hanjuur dan anggota-anggota penyerangan 11 september lainnya, wahai kawan-kawan Anas Al Kandari dan Jaasim Al Haajiriy:
Pengorbanan kalian adalah jembatan yang akan dijadikan laluan oleh umat ini menuju medan kemuliaan dan kejayaan, dan dengannya manusia akan bahagia dan mendapatkan rahmat.
Kalian adalah pasukan perang dan pahlawan pertempuran, kami tidak mengatakan kepada kalian kecuali dengan apa yang difirmankan, diserukan dan didorongkan oleh Robb kalian kepada kalian, yaitu supaya kalian memerangi musuh-musuhNya dan musuh-musuh diinNya. Allah ta’ala berfirman:
فَاقْتُلُوا الْمُشْرِكِيْنَ حَيْثُ وَجَدْتُمُوْهُمْ وَخُذُوْهُمْ وَاحْصُرُوْهُمْ وَاقْعُدُوْا لَهُمْ كُلَّ مَرْصَدٍ
Maka perangilah orang-orang musyrik di mana saja kalian dapatkan mereka, tangkaplah mereka, kepunglah mereka dan intailah mereka di semua tempat pengintaian.
Dan Allah ta’ala berfirman:
وَقَاتِلُوْهُمْ حَتَّى لاَ تَكُوْنَ فِتْنَةٌ وَيَكُوْنَ الدِّيْنُ كُلُّهُ للهِ
Dan perangilah mereka sampai tidak ada fitnah dan sampai diin itu semuanya hanya milik Allah.
Dan yang menjadi prioritas untuk diperangi dalam periode ini haruslah para pemimpin kekafiran dari kalangan orang-orang Amerika dan Yahudi yang tidak akan pernah berhenti dalam memerangi dan menjajah kita kecuali dengan jihad. Allah ta’ala berfirman:
فَقَاتِلُوا أَئِمَّةَ الْكُفْرِ إِنَّهُمْ لاَأَيْمَانَ لَهُمْ
Maka perangilah para pemimpin kekafiran, sesungguhnya tidak ada perjanjian damai dengan mereka.
Dan janganlah kalian berlarut-larut dalam menyia-nyiakan jerih payah kalian dan kerja keras kalian dalam melakukan peperangan sampingan melawan kaki tangan dan antek-antek mereka saja. Akan tetapi pusatkanlah serangan kalian kepada kepala kekafiran sampai tumbang. Dan ketika kepala kekafiran tersebut tumbang maka seluruh bagian tubuhnya akan turut tumbang, hancur dan luluh lantak.
وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُوْنَ بِنَصْرِ اللهِ يَنْصُرُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ
Dan pada hari itu orang-orang beriman bergembira dengan pertolongan Allah yang menolong siapa saja yang Ia kehendaki, dan Ia Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
Dan di sana ada kelompok i’laamiyyun (aktivis media masa) dan para penulis yang mana mereka ini memiliki dampak yang menonjol dan peran yang besar dalam mengarahkan peperangan, dalam menghancurkan moral musuh dan mengangkat moral umat ini.
Sungguh kini telah tiba saatnya media masa itu untuk menempati jobnya secara benar, dan melaksanakan perannya yang diharapkan dalam menghadapi serangan salibis yang dahsyat dan terang-terangan dengan menggunakan seluruh sarana audio, visual dan surat kabar. Dan hendaknya para aktifis media masa, baik para penulis maupun para jurnalis maupun para redaktur maupun para responden, hendaknya mereka mengemban tanggung jawab mereka dengan melaksanakan peran mereka yang diharapkan dalam memjelaskan umat tentang hakekat musuh, menyingkap agenda-agenda dan permainan-permainan mereka. Dan hendaknya mereka berdiri dalam satu barisan dengan segala arahan mereka, karena sesungguhnya musuh pada hari ini tidak membedakan atara satu kelompok dengan kelompok yang lain. Target mereka adalah menyingkirkan semua orang yang mempunyai hubungan dengan Arab dan Islam.
Dan di sana ada kelompok para pedagang dan hartawan yang mana peran mereka tidak kurang dari pada peran yang lainnya dalam mendorong peperangan ini untuk berjalan menuju tujuannya yang dirindukan, dan misinya yang didambakan, yaitu kejayaan diin Allah di muka bumi dan terlaksananya syariatNya. Allah ta’ala berfirman:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ ءَامَنُوا بِاللهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللهِ أُوْلاَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ
Sesungguhnya orang-orang beriman itu adalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan RosulNya kemudian mereka tidak ragu-ragu, dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah. Mereka adalah orang-orang yang benar.
Wahai para pedagang dan hartawan:
Sesungguhnya infaq kalian di jalan Allah pada hari ini adalah sebuah kewajiaban syar’iy dan tuntutan yang mendesak, yang mana pengakuan kalian sebagai pendukung diin ini dan umat ini mengharuskan kalian untuk melaksanakan kewajiban ini. Sedangkan harta yang akan kalian infaqkan meskipun sedikit akan membendung banjir bandang yang ingin menghancurkan kita semua.
Wahai para pedagang dan hartawan:
Sesungguhnya diin (agama) kalian pada hari ini memanggil kalian, dan saudara-saudara kalian akan meminta pertolongan kepada kalian, sedangkan Allah akan melihat apa yang akan kalian perbuat kepada apa yang telah diberikan kepada kalian.
هَآأَنتُمْ هَآؤُلآءِ تُدْعَوْنَ لِتُنفِقُوا فِي سَبِيلِ اللهِ فَمِنكُم مَّن يَبْخَلُ وَمَن يَبْخَلْ فَإِنَّمَا يَبْخَلُ عَن نَّفْسِهِ وَاللهُ الْغَنِيُّ وَأَنتُمُ الْفُقَرَآءُ وَإِن تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ ثُمَّ لاَيَكُونُوا أَمْثَالَكُم
Dan inilah kalian diseru supaya kalian berinfaq di jalan Allah, lalu di antara kalian ada yang pelit, dan barang siapa yang pelit maka sesungguhnya ia hanyalah pelit terhadap dirinya sendiri, padahal Allah adalah Maha kaya sedangkan kalian adalah orang-orang faqir, dan jika kalian berpaling niscaya Allah mengganti kalian dengan kaum yang lain kemudian mereka tidak menjadi seperti kalian.
Dan di sana ada wanita muslimah yang perannya sama sekali tidak kurang dari peran kaum laki-laki. Oleh karena itu wahai para istri yang meniti jejak Khodiijah ra dalam berdiri di belakang suaminya dalam membela kebenaran .. wahai para ibu yang mengikuti langkah Al Khonsaa’ dalam mengorbankan anak-anaknya sebagai tumbal untuk diin (agama) ini .. wahai para akhwat yang mengikuti langkah wanita-wanita sholihah dalam mendorong saudara-saudara mereka menuju medan kepahlawanan dengan penuh keyakinan dan keteguhan.
Kalianlah yang menghasung dan memberi motifasi, dan sebelum itu kalianlah yang telah mendidik para pahlawan yang telah berjihad di Palestina, Lebanon, Afghanistan dan Chechnya. Kalianlah yang melahirkan para pahlawan dalam serangan New York dan Washington.
Jika kami lupa, maka kami tidak akan pernah lupa dengan kepahlawanan seorang wanita muslimah Palestina di medan ribath, dan aksinya yang agung yang tidak mampu dilakukan oleh banyak laki-laki. Ia tidak pernah pelit untuk mengorbankan suami atau anak untuk memperjuangkan Al Aqsho yang penuh berkah. Bahkan ia mengorbankan diri dan nyawanya sendiri untuk bergabung dengan barisan syuhada’ yang hidup dan diberi rizki di sisi Robbnya, setelah melalui berbagai tipuan dan hiasan dunia.
Wahai wanita muslimah, sesungguhnya kami banyak hal yang kami tunggu dari kalian pada hari ini. Dan kalian tidak akan pernah kehabisan sarana untuk membela diin, umat kalian dan sunnah Nabi kalian, selama kalian tulus terhadap Robb kalian.
Dalam penutupan penjelasan ini kami:
-
Mengucapkan selamat kepada umat Islam atas aksi jihad yang berani, yang dilakukan oleh anak-anak bangsa Islam dari kalangan mujahidin yang baik di Yaman terhadap kendaraan pengangkut minyak milik kaum salibis, dan di Kuwait terhadap pasukan penjajah Amerika. Dengan aksi peledakan kendaraan pengangkut minyak di Yaman tersebut mujahidin telah berhasil menyerang jalur rahasia dan aliran kekuatan untuk kehidupan kaum salibis, sekaligus mengingatkan kepada musuh akan beratnya faktur darah dan besarnya kerugian yang akan mereka bayar sebagai harga untuk meneruskan permusuhan yang mereka lancarkan kepada umat kita dan perampasan kekayaan sumber alam kita.
Sebagaimana serangan hebat di Kuwait juga semakin mempertegas atas besarnya ancaman yang dihadapi tentara Amerika di mana saja mereka berada di negara-negara kaum muslimin. Dan maktab siyaasiy (kantor bidang perpolitikan) akan mengeluarkan dua penjelasan secara terpisah mengenai dua aksi tersebut beserta pesan yang terdapat pada keduanya.
-
Kami memperbaharui dukungan kami terhadap saudara-saudara kami yang tengah menggenggam bara api di sekitar Baitul Maqdis di Palestina, dan yang tengah melakukan ribaath (jaga di perbatasan) dan jihad di Chechnya, Afghanistan, Philipina, Indonesia, Kasymir dan lain-lain, dan yang terasing serta melarikan diri untuk menyelamatkan diin mereka di setiap tempat, dan tengah bebas merdeka di dalam tahanan, dan yang tengah menjadi tawanan di penjara-penjara orang-orang kafir dan para thoghut.
-
Kami mempertegas lagi ketepatan target dari serangan terhadap kepentingan pasukan mariner di Kuwait dan serangan terhadap kepentingan perekonomian dengan meledakkan kendaraan penganngkut minyak di Yaman, dan pengeluaran penjelasan berupa rekaman suara dan tulisan dari para pimpinan Tholiban dan Al Qo’idah yang mana Amerika telah mempertaruhkan diri untuk menghabisi mereka .. itu semua berjalan secara singkron bersamaan dengan berlalunya satu tahun sejak dimulainya perang salib, dan itu semua dilakukan sama sekali bukan karena kebetulan.
Akan tetapi semua itu merupakan pesan yang jelas dan kuat yang ditujukan kepada semua musuh dan semua kawan, bahwasanya atas karunia Allah para mujahidin tidaklah patah semangat lantaran apa yang menimpa mereka di jalan Allah, mereka tidak merasa lemah atau tunduk, dan Allah memulangkan orang-orang kafir dengan membawa kemarahan dan mereka tidak mendapatkan hasil sama sekali.
-
Bahwasanya kami terus berjalan di atas jalan perjuangan, dan kami senantiasa menunggu salah satu dari dua kebaikan.
قل هل تربَّصون بنا إلا إحدى الحسنيين ونحن نتربص بكم أن يصيبكم الله بعذاب من عنده أو بأيدينا فتربصوا إنا معكم متربصون
Katakanlah: Tidaklah kalian menunggu dari kami kecuali salah satu dari dua kebaikan, sedangkan kami menunggu kalian akan mendapatkan siksaan Allah yang berasal dari sisiNya atau melalui tangan-tangan kami. Maka tunggulah, sesungguhnya kami menunggu bersama kalian.
Dan kami meperbaharui sumpah kami kepada Allah, dan janji kami kepada umat Islam, serta ancaman kami kepada orang-orang Amerika dan Yahudi, bahwasanya mereka tidak akan pernah hidup senang dan tenang, dan mereka tidak akan pernah mempunyai harapan untuk aman sampai mereka menarik tangan mereka dari umat kami, dan menghentikan permusuhan mereka kepada kami, serta sokongan mereka kepada musuh-musuh kami. Dan kelak orang-orang yang dholim akan mengetahui apa akibat dari perbuatan mereka.
Saudara kalian,
Usamah bin Muhammad bin Ladin
Sabtu, 5 sya’baan 1423 H
Bertepatan dengan 12 oktober 2002 M