JAKARTA (Arrahmah.com) – Beberapa anggota Majelis Syariah Jamaah Anshorut Tauhid berkunjung ke LP Pasir Putih Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (10/7/2014).
Ustadz Abu Bakar Ba’asyir secara khusus dan terpisah dengan pengunjung lainnya berdiskusi dengan Majelis Syariah JAT. Setelah itu beliau kembali berkumpul dengan pengunjung yang hadir dan seluruh ikhwan mujahidin yang di ada LP Pasir Putih.
Setelah mendengarkan rekomendasi Majelis Syariah dan beberapa pertimbangan lainnya Ustadz Ba’asyir memutuskan:
1. Ustadz Abu Bakar Ba’asyir mendukung Khilafah Islamiyyah yang dideklarasikan oleh ISIS, namun beliau belum akan berbaiat dan tidak memaksa anggota JAT untuk mengikuti sikapnya. Dan Ustadz Ba’asyir menegaskan berita yang beredar di media bahwa saat ini beliau sudah berbaiat itu tidak benar alias dusta.
2. Mempersilahkan JAT untuk memilih sikap tawaqquf atau berbeda sikap dengan beliau dalam masalah ini.
Demikian beberapa hal yang di sampaikan Ustadz. Ba’asyir di depan anggota Majelis Syariah JAT, pengunjung yang hadir dan seluruh ikhwan masjunin (penjara) di Lapas Pasir Putih Nusakambangan.
Sementara pihak JAT juga mengingatkan kepada beberapa media yang memberitakan berita dusta dengan mencatut nama Ustadz Ba’asyir.
“Kepada media khususnya media Islam agar berhati – hati dalam menyampaikan berita yang belum jelas. Sikap yang harus diambil adalah sikap tabayyun kepada qiyadah JAT dalam perkara yang belum jelas kedudukannya dan belum jelas kebenarannya, niscaya akan lebih menyelamatkan. Demikian bayan ini kami sampaikan untuk memberikan klarifikasi soal baiatnya ustadz. Abu kepada khilafah,” demikian diwartakan situs ansharuttauhid.com, Jumat (11/7/2014).
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu” (QS. Al. Hujuraat: 6)
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, Karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Maa’idah: 8)
(azm/arrahmah.com)