(Arrahmah.com) – Kepada ikhwan-ikhwan para pemimpin [komandan] mujahidin di Khurasan, Yaman, Maghrib Islami, Sinai, Somalia, dan Kaukasus, semoga Allah menjaga mereka dan menolong agama Islam dengan perantaraan mereka….
Assalamu’alaykum wa rahmatullah wa barakatuh…
Amma ba’du..
Sesungguhnya saya memuji Allah Yang tiada Ilah yang berhak disembah selain Dia. Saya mengucapkan shalawat dan salam kepada nabi yang diutus dengan pedang menjelang hari kiamat sehingga Allah semata yang disembah tiada sekutu bagi-Nya…
Kalian mengetahui wahai ikhwan-ikhwan kami bahwa apa yang telah terjadi dan apa yang sedang terjadi dalam kancah Syam yaitu perselisihan dan peperangan diantara sesama mujahidin, sungguh membakar hati orang-orang yang memiliki ghirah [semangat] terhadap jihad dan mujahidin, menyedihkan setiap orang yang menginginkan kebaikan bagi Islam dan kaum muslimin, dan membuat gembira musuh-musuh agama Islam.
Barangkali kalian juga mengetahui bahwa kami telah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk melakukan campur tangan guna mengupayakan perdamaian, sebagaimana hal yang sama juga telah diusahakan oleh para tokoh mulia dari kalangan ulama dan mujahidin; dan kami telah menjalin korespondensi dengan orang-orang yang berkepentingan dalam perselisihan dan peperangan ini diantaranya yaitu Al-Baghdadi.
Kami telah menasehatinya secara diam-diam, sebagaimana kami telah menasehati tandzhim Daulah secara terang-terangan. Kami juga telah membantah sebagian sikap melampaui batas juru bicara resmi mereka Al-Adnani melalui [risalah-risalah] sekedar yang bisa kami keluarkan dari penjara. Jika tidak, maka hal-hal yang harus dibantah dari kecerobohan-kecerobohannya dan sikap-sikapnya yang melampaui batas sungguh lebih banyak lagi.
Kami juga telah berkorespondensi dengan saudara kami Asy-Syaikh Al-Qaid Al-Mujahid Aiman Az-Zhawahiri [semoga Allah menjaganya], dan kami menempatkannya dalam bagian dari usaha kami untuk mengupayakan inisiatip perdamaian atau tahkim di antara tanzhim Daulah dan Jabhah Nushrah, dan bahwasanya kami akan menyerahkan pelaksaaan hal itu kepada sebagian murid-murid pilihan kami yang kami bisa mempercayai mereka. Pada diri mereka [murid-murid terpilih saya] telah terpenuhi juga syarat-syarat yang diajukan oleh tanzhim Daulah, yang dahulu tanzhim Daulah bersikeras dengan syarat-syarat tersebut untuk menolak insiatif-inisiatif tahkim.
Hal itu juga merupakan perkara yang telah kami beritahukan kepada Al-Baghdadi dan kami telah mengingatkannya bahwa sikapnya yang menolak inisiatif tahkim ini akan membuat mereka [tanzhim Daulah, red] menanggung tanggung jawab di hadapan seluruh mujahidin dan bahwa mereka akan memetik akibat-akibat yang sangat buruk.
Kami juga telah menjalin korespondensi dengan sebagian ulama syariat Daulah, dan kami memiliki dokumen-dokumen atas korespondensi-korespondensi tersebut, yang menunjukkan tadlis [sikap manipulatif] mereka, berkelitnya mereka, kedustaan-kedustaan mereka dan pernyataan-pernyataan palsu mereka terhadap para pemimpin mujahidin, dan hal-hal lainnya yang tidak layak ada pada diri mujahidin, sebab seharusnya mujahidin adalah orang yang paling wajib untuk menegakkan keadilan dan bersaksi kepada Allah dengan kebenaran walau terhadap diri mereka sendiri.
Kalian mengetahui bahwa tanzhim Daulah telah menumpahkan darah-darah yang haram untuk ditumpahkan, hal ini telah didokumentasikan, dan menolak untuk mendengarkan arahan para pemimpin mujahidin dan ulama mujahidin serta inisiatif-inisiatif dan nasehat-nasehat mereka. Hal ini sudah sangat terkenal, sudah diketahui bersama dan juga telah didokumentasikan; dan sesungguhnya sikap ghuluw [ekstrim] telah menyebar dalam barisan sebagian anggota mereka, bahkan sebagian ulama syariat mereka. Sebagian mereka secara terang-terangan telah mengakui bahwa dalam barisan mereka ada orang-orang Khawarij.
Kalian juga mengetahui bahwa berkuasanya orang-orang seperti mereka secara paksa atas kaum muslimin di Suriah, menonjolnya suara mereka yang tinggi, berbicaranya mereka dengan mengatas namakan jihad dan mujahidin, mereka mengenakan mantel Daulah Islam dan mempergunakan istilah-istilahnya, telah mencemarkan dan akan terus mencemarkan jihad, mujahidin dan Daulah Islam yang diidam-idamkan [oleh kaum muslimin]. Ha itu juga akan membuat aliansi dari beberapa rakyat untuk melawan seluruh mujahidin dan melahirkan gerakan-gerakan Shahwat [gerakan kaum munafikin yang bekerjasama dengan musuh Islam untuk memerangi jihad, red]. Sebab penyimpangan dari syariat Allah dan petunjuk Nabi akan berakibat kepada sikap ekstrim dan penamaan perkara-perkara tidak sesuai namanya; penumpahan darah dan kezaliman terhadap rakyat pasti akan membuahkan pohon busuk seperti ini.
Kalian mengetahui bahwa tanzhim Daulah, juru bicara resminya dan para ulama syariatnya masih senantiasa melecehkan kehormatan tokoh-tokoh kita, ulama-ulama kita dan syaikh-syaikh kita, khususnya saudara kami dan orang yang kami cintai Syaikh Aiman Az-Zhawahiri. Ketika mereka bermaksiat kepada Syaikh Aiman Az-Zhawahiri dan menolak beliau, lalu mujahidin memberikan kesaksian atas mereka [ISIS] yang menyelisihi klaim mereka [ISIS] bahwa mereka [ISIS] tidak berbai’at kepada beliau [Syaikh Aiman]; maka mereka mencari alasan pembenaran bagi kemaksiatan mereka, keluarnya [peperangan] mereka terhadap mujahidin, pembangkangan mereka kepada pimpinan-pimpinan mereka, dan penolakan mereka kepada nasehat-nasehat pimpinan-pimpinan mereka dengan mengatakan Al-Qaeda telah menyimpang dari manhaj jihad, juga dengan kata-kata yang mereka comot dari sini dan sana dalam perkataan-perkataan para pemimpin mereka yang memang secara syariat tidak ada kabut [kerancuan] padanya.
Kritikan tanzhim Daulah dan sikap mereka yang “memaksa-maksakan” kritikan tersebut menunjukkan buruknya pemahaman mereka dan buruknya tujuan-tujuan mereka. Hal itu semua mereka lakukan demi memberikan alasan pembenaran bagi kemasiatan-kemaksiatan mereka, demi memberikan alasan pembenaran bagi pembangkangan mereka dan sikap mereka yang memecah belah barisan mujahidin. Itu merupakan alasan-alasan pembenaran yang membuktikan dan menegaskan kedangkalan pemahaman mereka, lemahnya pemikiran mereka, kerapuhan fiqih [pemahaman] mereka, kecenderungan mereka kepada sikap ekstrim dan membesar-besarkan masalah-masalah serta memberikan masalah-masalah tersebut melebihi kadar yang sebenarnya.
Saya telah mendengar pernyataan Al-Adnani yang terbaru yang membuktikan hal itu —-dan bukti-bukti lainnya banyak bertebaran dalam pernyataan-pernyaatan mereka yang lain—- yang dengannya mereka mengumumkan penolakan mereka secara terang-terangan terhadap tahkim yang diwasiatkan oleh Syaikh Al-Qaid Az-Zhawahiri, yang juga merupakan inti dari inisiatif kami yang telah kami sampaikan kepada beliau dan kami sampaikan kepada mereka [tanzhim Daulah]. Dengan itu maka tanzhim Daulah telah memutus perkataan setiap khatib dan menutup semua pintu perdamain dan tahkim, melalui penolakan yang tegas dan jelas ini yang didengar oleh semua orang.
Oleh karena itu, tiada ada manfaatnya lagi sikap mengakhirkan, menuunda-nunda dan menunggu; kecuali sikap diam atas kemungkaran pelaku kemungkaran dan tidak mencegah kebatilan pelaku kebatilan!
Oleh karena itu wajib bagi kami dan seluruh syaikh [ulama] mujahidin serta para pemimpin mujahidin di seluruh penjuru dunia, untuk mengatakan kalimat kebenaran dan berpihak kepada pihak yang benar, menampakkan kelompok baghiyah [zalim dan melampaui batas] yang enggan melakukan tahkim, menolak perdamaian, dan bermaksiat kepada perintah-perintah para pemimpinnya dan ulama-ulama seniornya.
Oleh karena itu, kami di sini mengumumkan bahwanya tanzhim Daulah Irak dan Syam, adalah tanzhim yang menyimpang dari jalan kebenaran, baghin [melakukan serangan aniaya dan kezaliman] kepada mujahidin, berjalan menuju sikap ekstrim dan telah terlibat dalam menumpahkan darah orang-orang yang dilindungi oleh syariat, merampas harta-harta mereka dan ghanimah-ghanimah serta wilayah-wilayah mereka yang telah mereka bebaskan dari cengkeraman rezim [Nushairiyah Suriah], dan telah menjadi sebab bagi tercorengnya jihad, tercerai-berainya mujahidin, pengalihan moncong senapan dari dada orang-orang murtad [Nushairiyah] dan muhairibin [para penjahat] kepada dada-dada mujahidin dan kaum muslimin…dan penyimpangan-penyimpanga lainnya yang telah didokumentasikan.
Kami juga menyerukan kepada seluruh mujahidin untuk menerima [membangun sikap sesuai] penjelasan ini, dan mengumumkan berpihak kepadanya demi menolong kebenaran dan para pembela kebenaran.
Kami menyerukan kepada anggota-anggota tanzhim Daulah untuk meninggalkan tanzhim tersebut, bergabung kepada Jabhah Nushrah dan membaiat para pemimpin Jabhah Nushrah. Inilah yang kami fatwakan kepada mereka, kami hasung mereka dan kami pilihkan untuk mereka.
Kami juga menyerukan kepada seluruh situs islami jihadi dan situs-situs lainnya yang memiliki kepedulian kepada urusan kaum muslimin dan jihad kaum muslimin, untuk menyebar luaskan penjelasan ini, dan enggan untuk menyebar luaskan rilisan-rilisan tanzhim Daulah, ceramah-ceramah [pesan-pesan] audionya dan tulisan-tulisannya.
Penjelasan ini berkedudukan seperti pencabutan legalitas syariat dari tanzhim yang membangkang kepada pimpinanya ini, dan penjelasan ini merupakan pengumuman berlepas diri dari manhajnya yang ekstrim, sikapnya yang menumpahkan darah-darah yang dilindungi oleh syariat, yang mencitrakan buruk jihad dan mujahidin, yang tersesat dari jalan Allah karena penyimpangan-penyimpangannya, baghy [sikap aniaya]-nya dan keenganannya menerima hukum Allah.
Karena penyimpangan-penyimpangannya dan upayanya menghalangi berhukum kepada syariat Allah, serta penolakannya terhadap semua inisiatip [perdamaian dan tahkim], inilah yang memaksa kami mengeluarkan penjelasan sini, setelah kami menyampaikan nasehat kepadanya dan berkorespondensi dengan para pemimpin dan ulama syariatnya secara diam-diam maupun secara terang-terangan, serta setelah tanzhim ini tidak menoleh sedikit pun kepada seruan-seruan para pemimpinnya [Syaikh Aiman Azh-Zhawahiri, red] dan para ulama jihad, serta enggan untuk bertahkim.
Maka tanzhim ini telah enggan menerima syariat dan menunaikan hak-hak kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Sebagaimana sebelum itu tanzhim ini enggan untuk menaati para pemimpinnya. Maka wajib bagi kami untuk mengatakan kebenaran setelah kami mengerahkan semua yang bisa kami lakukan berupa sarana-sarana, usaha-usaha dan upaya untuk mengembalikannya ke jalan yang lurus. Namun tanzhim, para pemimpinnya dan para ulama syariatnya enggan menerimanya dan nekad melanjutkan penyimpangan-penyimpangannya.
Maka menjadi kewajiban mujahidin untuk memperingatkan agar mewaspadai tanzhim ini dan wajib mengajak mujahidin agar meninggalkan tanzhim ini serta berpihak kepada para pengikut kebenaran dan jihad, yaitu orang-orang yang bertakwa dan jujur; agar urusan jihad menjadi serasi dan barisan-barisan mujahidin dapat bersatu. Sebab sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam satu barisan yang rapi seakan-akan mereka satu bangunan yang kokoh. Allah tidak ridha jika mujahidin berpecah belah dan tercerai berai sehingga kekuatan mereka hilang, jihad melemah dan musuh-musuh Islam menguasai mereka.
Kami berdoa kepada Allah Ta’ala semoga Allah menyatukan barisan-barisan mujahidin di atas hati orang yang paling bertakwa di antara mereka, meninggikan panji tauhid dan menjungkirkan panji kesyirikan. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Nabi-Nya.
Ditulis pada pertengahan bulan Rajab 1435
Abu Muhammad Al-Maqdisi
Diterjemahkan oleh:
Arrahmah.com
Sumber: www.tawhed.ws
(aliakram/arrahmah.com)