(Arrahmah.com) – Harakah Ahrar Asy-Syam Al-Islamiyah adalah salah satu jama’ah jihad Islam yang dibentuk pada awal revolusi bersenjata melawan rezim Nushairiyah Suriah pada Maret 2011. Selama dua setengah tahun lebih jihad di Suriah, kelompok jihad yang mencita-citakan penegakan Daulah Islam dan penerapan syariat Allah ini telah mempersembahkan lebih dari 1000 syuhada’.
Pada bulan Januari 2014 ini Harakah Ahrar Asy-Syam Al-Islamiyah terlibat konflik bersenjata dengan jama’ah Daulah Islam Irak dan syam (ISIS), khususnya di Aleppo, Raqqah dan Idlib. Pada hari Kamis (27/1/2014) lalu Harakah Ahrar Asy-Syam Al-Islamiyah merilis pernyataan audio resmi Amir mereka, Syaikh Abu Abdullah Al-Hamawi Hasaan Abud hafizhahullah. Pesan audio itu berdurasi 19 menit 7 detik dan dirilis melalui situs resmi kelompok ini, ahraralsham.
Dalam pernyataan audio tersebut, Abu Abdullah Al-Hamari menjelaskan beberapa hal.
Pertama, latar belakang dan perkembangan terbaru konflik bersenjata antara kelompok Harakah Ahrar Asy-Syam dan kelompok Daulah Islam Irak dan Syam.
Kedua, kelompok Ahrar Asy-Syam menyatakan dukungannya terhadap proposal perdamaian yang digagas oleh Syaikh Abdullah bin Muhammad Al-Muhaisini hafizhahullah dan Markazu Du’atil Jihad.
Ketiga, kelompok Ahrar Asy-Syam mengingatkan kelompok oposisi sekuler [Aliansi Nasional] yang terlibat dalam konferensi Jenewa 2 bahwa perundingan dengan rezim Nushairiyah Suriah tidak memberi manfaat apapun bagi rakyat muslim Suriah. Nasib rakyat Suriah hanya ditentukan dengan jihad di kancah Suriah, bukan lewat perundingan damai dan kompromi dengan pihak Barat dan resim Nushairiyah.
Berikut ini terjemahan dari pernyataan resmi Amir Harakah Ahrar Asy-Syam Al-Islamiyah tersebut.
Penjelasan Syaikh Abu Abdullah Al-Hamawi seputar peristiwa-peristiwa terbaru dalam kancah Syam