ABUJA (Arrahmah.id) — Ratusan tahanan, termasuk anggota kelompok militan, melarikan diri dari penjara dengan keamanan tingkat tinggi di Kuje, dekat ibukota Abuja, Nigeria pada Selasa malam (5/7) waktu setempat.
Pelarian besar-besaran itu terjadi ketika sekelompok orang bersenjata menjebol tembok dengan meledakan diri.
Setelah meledakkan tembok penjara, mereka merangsek masuk dan membiarkan ratusan tahanan, khususnya yang diduga sebagai anggota kelompok mereka sendiri, melarikan diri.
Insiden tersebut membuat 879 dari 994 narapidana kabur. Upaya pencarian besar-besaran kemudian dilakukan.
Jurubicara Lembaga Pemasyarakatan Nigeria, Umar Abubakar mengatakan sedikitnya 443 dari 879 tahanan yang kabur masih hilang hingga Rabu malam (6/7).
Pemerintah melaporkan upaya pembobolan dengan peledak membuat seorang penjaga penjara tewas dan tiga lainnya terlluka.
“Mereka datang dalam jumlah yang banyak. Mereka masuk ke penjara dan membebaskan beberapa narapidana,” kata Menteri Pertahanan Bashir Magashi pada Rabu, seperti dimuat The Guardian (6/7).
Kelompok militan Islamic State (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, seperti dikatakan kantor berita mereka Amaq News
Sehari setelah insiden, Presiden Muhammadu Buhari mengunjungi penjara.
“Bagaimana mereka bisa mengatur, memiliki senjata, menyerang instalasi keamanan dan lolos begitu saja?” tanyanya.
Pembobolan penjara telah terjadi beberapa kali di Nigeria. Tahun lau, lebih dari 1.800 tahanan melarikan diri dari penjara Owerri di negara bagian Imo tenggara, setelah orang-orang bersenjata berat menyerang dengan tembakan dan bahan peledak. (hanoum/arrahmah.id)