PALESTINA (Arrahmah.com) – Seorang pejabat Palestina mengatakan tahanan Palestina menjadi sasaran penyiksaan yang paling tidak manusiawi dan disiksa di penjara-penjara Israel, yang bahkan lebih mengerikan dari kamp konsentrasi Nazi.
Dalam sebuah wawancara dengan Fars News Agency Iran pada hari Ahad (15/1/2012), Menteri Urusan Tawanan Palestina, Ataollah Abu Sabah mengatakan dari 44.000 tahanan Palestina yang saat ini mendekam di penjara-penjara Israel, tujuh adalah perempuan dan 23 anggota Dewan Legislatif Palestina.
Abu Sabah menggambarkan penjara gurun Naqab (Negev), di mana para tawanan ditempatkan di tenda-tenda, penjara rezim Israel terburuk.
Tahun lalu, sebuah stasiun TV Israel merilis rekaman video tawanan Palestina yang disiksa oleh pasukan zionis Israel di penjara Naqab yang terkenal dengan kekejamannya, pada tahun 2008.
Para pejabat Palestina lebih lanjut mengkonfirmasi laporan bahwa keluarga para tawanan bahkan pengacara mereka dipaksa dilucuti dan diinterogasi.
Pada akhir Desember 2010, sebuah kelompok hak asasi manusia (HAM) yang disebut Komite Publik Menentang Penyiksaan di Israel mengungkapkan bahwa tawanan Palestina secara sistematis ditolak haknya untuk bertemu pengacara selama interogasi.
Diikat di kursi dalam waktu yang lama, kurang tidur, intimidasi, penyiksaan, penahanan kondisi menyiksa, adalah beberapa contoh yang berhasl didokumentasikan oleh kelompok (HAM) dalam laporannya.
Abu Sabah melanjutkan untuk menambahkan bahwa para tawanan ditelanjangi di bawah suhu yang sangat dingin, di musim dingin adalah salah satu metode penyiksaan yang paling umum dari rezim Israel.
Para tawanan sakit, katanya, bahkan tidak mendapatkan perawatan medis, menambahkan bahwa para tawanan yang menderita akibat tidak adanya perawatan medis tidak sedikit yang menghadapi kematian bertahap di penjara rezim zionis Israel.
Israel memiliki beberapa penjara rahasia untuk menyiksa para “tahanan spesial”, beberapa tawanan pertama dari Gerakan Perlawanan Palestina yang masih ditahan hingga kini sejak pertama kali ditangkap. Abu Sabah mengatakan, menambahkan bahwa rezim zionis Israel bahkan menculik para aktivis dari negara-negara Arab lainnya, yang nasibnya tidak diketahui.
Direktur Layanan Penjara Israel (IPS), Aharon Franco, mengatakan standar di AS adalah delapan meter yang digunakan untuk menahan para tahanan Palestina, sedangkan di Eropa hanya enam meter. Di Israel, hanya empat meter yang disediakan untuk para tahanan.
(siraaj/arrahmah.com)