TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Sipir di penjara “Israel”, Nafha, mengumumkan pada Kamis (14/4/2016) malam bahwa tahanan akan dilarang melakukan sholat Jum’at di hari berikutnya (15/4), menurut laporan Komite Urusan Tahanan Palestina.
Komite mengatakan sipir memberitahu tahanan tentang keputusan tersebut dan mengancam bahwa setiap sel akan diserbu jika keputusan itu dilanggar, lansir Ma’an.
Keputusan itu muncul setelah puluhan tahanan Palestina terluka pada Rabu (13/4) ketika pasukan Zionis menyerbu sektor 14 dari penjara Nafha.
Beberapa tahanan harus dilarikan ke rumah sakit karena semprotan merica dan dipukuli dengan tongkat oleh pasukan Zionis, dengan setidaknya satu tahanan mengalami kondisi kritis.
Juru bicara layanan penjara “Israel”, Assaf Librati mengklaim kepada Ma’an bahwa bentrokan pada Rabu dimulai dengan demonstrasi oleh tahanan di sektor 14 dan ia menambahkan bahwa tahanan melemparkan batu ke lorong-lorong dan berteriak.
Librati juga mengklaim bahwa hanya tahanan di sektor 14 yang tidak diperbolehkan untuk sholat Jum’at, yang biasanya dilakukan bersama-sama di halaman.
Tahanan di penjara Ramon dan Ktziot telah mengumumkan bahwa mereka akan mengambil langkah-langkah dalam solidaritas untuk tahanan di penjara Nafha.
Pejabat di penjara “Israel” secara rutin mengambil langkah-langkah hukuman dalam merespon protes yang dilakukan oleh tahanan Palestina. Banyak tahanan yang menghadapi penyiksaan, penolakan kunjungan keluarga dan kelalaian medis, menurut laporan Ma’an. (haninmazaya/arrahmah.com)