SRINAGAR (Arrahmah.com) – Para petani Kashmir telah kehilangan pendapatannya dalam jumlah yang tidak sedikit, 1,2 triliun rupe karena perampasan paksa tanah pertanian dan perkebunan mereka oleh tentara India selama 20 tahun yang lalu.
Tentara India dan personil paramiliter secara paksa merampas 94.435 tanah kanal yang subur di wilayah Kashmir.
Perampasan paksa sebanyak 94.435 kanal yang subur tersebut kemudian disewakan oleh tentara India dengan harga yang sangat mahal, berkisar antara 500 hingga 1390 rupe per kanal untuk satu tahun. Kanal yang tersisa hanya sebanyak 33.896 kanal yang sangat tidak produktif dan tidak mampu menghidupi para petani di Kashmir.
Perampasan tanah ini telah menyebabkan Kashmit kehilangan pendapatan sebesar 1 triliun rupe selama dua dasawarsa, karena pertanian tidak lagi bisa berkembang di tanah Kashmir. Dan para pemilik kebun pun kehilangan penghasilan sebesar 200 miliar rupe selama periode.
Peneliti dari Unversitas Ilmu dan Teknologi Pertanian Kashmir, Dr A R Trag, mengatakan bahwa penjajahan India memberikan dampak yang sangat serius bagi sektor pertanian Kashmir.
“Sektor ini menderita banyak kerugian selama penjajahan oleh India,” kata Trag.
Ia menambahkan ratusan hektar tanah penelitian kampusnya pun dirampas oleh penjajah.
Dr. Tariq mengatakan bahwa masing-masing hektar tanah yang dirampas itu menghasilkan enam ton padi setiap musim Kharif.
“Rakyat Kashmir kehilangan 384,660 kuintal padi per tahun dan total kerugiannya mencapai 38,47 miliar rupe. Para petani juga menggunakan lahannya untuk menanam tanaman lainnya selama musim gugur. Setiap hektar menghasilkan 1 ton selama musim rabi,” Dr. Tariq menjelaskan.
Sementara itu, Dr. A. R. Trag kembali mengungkapkan bahwa berlanjutnya penjajahan selama kurang lebih 20 tahun telah merampas lebih dari 1 triliun rupe produksi tanaman pertanian lainnya. (Althaf/arrahmah.com)