MOSKOW (Arrahmah.com) – Sumber pendudukan melaporkan informasi yang saling bertentangan mengenai pertempuran di Ingushetia yang terjadi pada Senin (28/3/2011).
Perlu diketahui bahwa awalnya mereka melaporkan mengenai seorang penduduk lokal, Aslan Tsechoyev yang lahir pada 1978, telah dibunuh di desa Upper Alkun. Menurut penjajah, apa yang disebut “cek ID” sedang dilakukan di desa itu pada Senin pagi, ketika tembakan mulai dilancarkan dari sebuah rumah di utara jalan.
Tidak ada informasi akurat mengenai apa yang sebenarnya terjadi di desa. Sebelumnya, penjajah dan boneka mereka pun secara intensif membunuh penduduk sipil dan mengatakan bahwa mereka ada Mujahidin bersenjata.
Perlu dicatat dalam laporan pertama, menurut salah satu versi penjajah, pertempuran terjadi di hutan.
Kemudian, dinyatakan bahwa sebuah rumah di desa Upper Alkun mulai menyerbu. Dalam hal ini, RIA Novosti melaporkan bahwa seorang penjajah tewas dan seorang lainnya terluka dalam pertempuran.
Beberapa jam kemudian, media pendudukan melaporkan bahwa “operasi besar-besaran” telah dilakukan di Ingushetia.
Tidak ditemukan rincian peristiwa sebenarnya, pihak Mujahidin pun tidak mengeluarkan statemen atas apa yang terjadi.
Selain itu, diumumkan bahwa pesawat tempur digunakan oleh Rusia selama pertempuran. Jadi, menurut laporan penjajah Rusia, pertempuran terjadi di beberapa tempat yang “tidak jelas” di Ingushetia.
Masih menurut penjajah, 17 Mujahidin gugur akibat serangan udara. Penjajah Rusia tidak memberikan bukri dari klaim mereka ini. Namun mereka mengakui bahwa dua agen FSB dan seorang polisi boneka tewas dalam pertempuran melawan Mujahidin pada Senin.
Dalam peristiwa lain, penjajah mengklaim, saudara Yandiyev yang diduga terkait dengan serangan syahid di bandara Demodedovo, Moskow, telah ditahan. Sebelumnya, penjajah Rusia pernah menyatakan bahwa semua orang yang berhubungan dengan serangan terhadap Demodedovo telah ditangkap atau dibunuh. (haninmazaya/arrahmah.com)