KAUKASUS (Arrahmah.com) – Pada Kamis (8/9/2011), sumber agresor Rusia mengumumkan bahwa tiga provinsi di Imarah Kaukasus-Ichkeria, Ingushetia dan kesatuan provinsi Kabarda-Balkaria-Karachai-telah diberlakukan apa yang mereka sebut sebagai “rezim CTO”.
Pada dasarnya ini berarti bahwa tiga wilayah di Imarah Kaukasus dideklarasikan sebagai zona perang.
Versi resmi NAC mengatakan bahwa “operasi skala besar terhadap militan” telah diluncurkan di daerah tersebut.
Terkait dengan hal ini, bahwa pada Kamis (8/9) pagi, komando penjajah menyatakan bahwa mereka “berhasil” membunuh tiga Mujahid di desa Ekazhevo dan Ordzhonikidzevskaya dan menangkap seorang Mujahid di provinsi Ghalghaycho (Ingushetia-red).
Sementara itu, saat ini masih belum ada informasi valid yang tersedia mengenai apa yang sebenarnya terjadi di desa-desa tersebut.
Sumber melaporkan dari Chechnya dalam konteks ini bahwa setelah operasi sabotase besar di ibukota Chechnya, Jokhar pada 30 Agustus lalu, Kadyrov menuntut anak buahnya untuk “melatih kewaspadaan” terutama di distrik pegunungan, saat Mujahidin baru-baru ini mulai mendirikan pos pemeriksaan mobile di jalan-jalan untuk menyergap para pelayan Rusia.
Para tokoh dari antek Rusia disarankan untuk tidak mengenakan seragam kepolisian, dan di pos-pos tersbeut tidak menunjukkan kartu identitas mereka.
Kadyrov menjelaskan bahwa ini adalah “tindakan sementara”.
Sementara itu “rezim CTO” juga diberlakukan di provinsi kesatuan KBK, di mana pada Rabu (7/9) malam, di distrik Baksan, Mujahidin melancarkan serangan terhadap polisi boneka.
Sekitar tengah malam, Mujahidin menembaki pos pemeriksaan geng kepolisian, melukai seorang polisi boneka. (haninmazaya/arrahmah.com)