DAGESTAN (Arrahmah.com) – Saat fajar pada hari Minggu (24/7/2011), di kota Ogni, Dagestan, sejumlah besar tentara penjajah Rusia dan anteknya dari kepolisian lokal menggerebek sebuah rumah, menyerang dari semua sisi dengan berbagai senjata, lapor Kavkaz Center.
Di rumah tersebut, ada 4 wanita dan 5 anak, termasuk bayi yang baru lahir.
Sebagai hasil dari hujan tembakan, seorang ibu dari bayi yang baru lahir secara ajaib selamat dari maut. Dilaporkan bahwa wanita lainnya terluka parah, anak-anak berada dalam keadaan shock. Tidak ada informasi tepat yang tersedia mengenai kondisi mereka.
Penduduk setempat mengatakan bahwa setelah menjadi jelas bahwa tidak ada satu tembakan balasan pun dari dalam rumah, para penjajah dan antek mereka mendobrak rumah dan membawa perempuan yang selamat ke jalan serta anak-anak yang tersisa.
Setelah itu, mereka kembali menembaki rumah yang telah kosong.
Sumber mengatakan bahwa dua saudara perempuan dan empat anak dari salah satu dari mereka tengah berada di rumah. Dua perempuan lainnya tengah berkungjung ke rumah tersebut salah satunya membawa bayi yang baru dilahirkan, salah satu dari keempatnya dilaporkan tewas.
Seorang warga setempat, mengatakan kepada wartawan :
“Pada pukul 4.40 waktu setempat aku mendapat telepon bahwa sebuah rumah dengan perempuan dan anak-anak, menjadi target penembakan dan bahwa di dalam rumah itu tidak ada orang lain kecuali mereka. Aku tahu semuanya perempuan. Aku menghubungi Gulnara, ia mulai menelepon berbagai macam lembaga penegak hukum, menjelaskan bahwa mereka harus berhenti menembak. Dan semua dari mereka terus mengatakan bahwa itu bisa menjadi bumerang, meskipun dia selalu berhubungan dengan para wanita itu, mereka tidak memiliki senjata sama sekali.”
“Kemudian dikatakan bahwa terdapat “operasi khusus” yang tengah dilancarkan di dekat rumah itu, di mana mereka benar-benar menjadi bumerang, membuatku menjadi bingung. Akibatnya para perempuan dan anak-anak berada di bawah hujan api selama dua jam. Namun aku tidak percaya apa yang mereka katakan, Subhanallah. Aku tidak mempercayai mereka bahwa terdapat operasi khusus…. di akhir, setelah pukul 6 pagi, mereka dibawa keluar rumah. Perempuan yang termuda telah meninggal. Kini sisa dari mereka tinggal bersama beberapa teman dengan membawa anak mereka. Rumah tersebut kosong, namun tembakan dilanjutkan. Aku akan mencoba menghubungi mereka kemudian,” lanjutnya.
Perlu diingat bahwa komando militer penjajah Rusia mengatakan pada Minggu (24/7), bahwa apa yang disebut “operasi khusus” telah dilancarkan di kota Ogni, Dagestan, dengan hasil 2 Mujahid terbunuh bersama dengan seorang perempuan yang diduga berada di dalam rumah yang menjadi target.
Seorang perempuan lainnya mengalami luka serius selama penyerangan terhadap rumah itu dan dilaporkan bahwa ia adalah “pelaku bom bunuh diri yang gagal”. (haninmazaya/arrahmah.com)