KAUKASUS (Arrahmah.com) – menurut sumber-sumber media penjajah Rusia, jurnalis Kaukasus tewas dalam operasi “kontra-teroris” ketika ia berencana untuk mendokumentasikan dan menerbitkan majalah mengenai gaya hidup Mujahidin.
“Kami menyita catatan tentang rencana yang akan mereka lakukan. Secara khusus, mereka menulis tentang kebutuhan untuk mendokumentasikan kegiatan di mana mereka jelas akan menunjukkan dalam bahasa Rusia operasi apa yang dipersiapkan dan bagaimana pewakilan dari ‘bandit’ underground hidup dan menyembah,” ujar wakil dari kelompok teroris NAC, Yevgeny Ilyin dalam konferensi pers di Moskow pada Rabu (20/4/2011).
Masih menurutnya, Mujahidin juga bermaksud untuk membuat website dengan news feed.
“Mereka menulis bahwa perlu membuat situs baru dan mempromosikannya, untuk menempatkan berita setiap harinya dan menyebarkan probaganda bahwa kedamaian ada di Kaukasusu, karena terdapat sejarah Muslim,” ujar Ilyin, tanpa menyebutkan alasan mengapa wartawan itu perlu dibunuh dan menyatakannya sebagai “militan”.
Dia mengatakan jurnalis tersebut memiliki rencana untuk membuat dan menerbitkan sebuah majalah berwarna mengenai gaya hidup Mujahidin, kebudayaan dan aktivitas Mujahidin di bulan sebelumnya.
“Catatan-catatan ini disita saat operasi ‘kontra-terorisme’ berlangsung di Kaukasus Utara,” ujar penjajah Rusia tanpa memberikan rincian lainnya.
Perlu diketahui bahwa setelah pengakuan ke publik mengenai pembunuhan terhadap seorang jurnalis di Kaukakus, mereka mengancam akan membunuh jurnalis Kavkaz Center, sebuah situs independen yang mengabarkan berita jihad di Kaukasus, dan hal ini tidaklah mengejutkan.
Anehnya, baik organisasi HAM maupun organisasi wartawa tidak ada yang menanggapi peristiwa ini, membanggakan pembunuhan wartawan di hadapan pers. (haninmazaya/arrahmah.com)