PALESTINA (Arrahmah.com) – Otoritas penjajah “Israel” menahan sekitar 4.000 warga Palestina, termasuk kaum wanita, anak-anak, dan para pasien, sepanjang tahun 2013. Sebagian besar dari mereka yang ditangkap paksa berasal dari Tepi Barat yang diduduki, dan sejumlah kecil lainnya dari Jalur Gaza, lansir MEMO pada Senin (23/12/2013).
Informasi yang dirilis oleh departemen statistik di kementerian tahanan di Tepi Barat menunjukkan bahwa tiada hari yang berlalu tanpa penangkapan paksa warga Palestina oleh penjajah “Israel”. Rata-rata jumlah penangkapan setiap bulan adalah 323, yang setara dengan sekitar 11 penangkapan setiap harinya.
Tingkat penangkapan pada tahun 2013 meningkat satu persen lebih tinggi dari penangkapan pada tahun 2012, dan 17 persen lebih tinggi dari penangkapan pada tahun 2011.
Mengenai distribusi geografis penangkapan tahun 2013, sebanyak 98 persen dari mereka yang ditangkap berasal dari Tepi Barat dan dua persen lainnya dari Jalur Gaza.
Menurut statistik tersebut, mereka yang ditangkap paksa berasal dari semua kelas sosial, tanpa kecuali. Otoritas penjajah “Israel” tidak membuat pengecualian khusus bagi orang tua, orang cacat, anak-anak, perempuan, anggota parlemen, pemimpin politik, akademisi dan jurnalis.
Semua mereka yang ditahan telah mengalami sedikitnya satu bentuk penyiksaan. Sejumlah dari mereka disiksa di depan anggota keluarga mereka ketika mereka ditangkap di rumah mereka.
Departemen Statistik menyatakan bahwa penangkapan ini merupakan pelanggaran hukum internasional. “Sejumlah kasus penyiksaan merupakan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan,” tambah pernyataan departemen tersebut. (banan/arrahmah.com)