BOGOR (Arrahmah.com) – Peningkatan yang tajam jumlah perilaku penyimpangan seksual LGBT menjadi kekhawatiran banyak pihak. Tak terkecuali Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Bogor Raya.
Melalui audiensi dengan Plt. Wali Kota Bogor Usmar Hariman pada Rabu (28/03/18) di Paseban Narayana, Balai Kota Bogor, Jalan Ir. Juanda, Kota Bogor, GNPF Ulama Bogor Raya menyampaikan keinginannya untuk dapat bersinergi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
“Sinergi ini tentu berkaitan dengan pencegahan dan penanggulangan LGBT di Kota Bogor yang akan dilakukan dengan pendekatan secara agama,” ujar Ketua Bidang Pendidikan dan Dakwah GNPF Bogor Raya, Abdul Halim, sebagaimana dilansir Heibogor.com.
Abdul mengatakan, masalah LGBT ini erat juga dengan penyakit HIV/AIDS yang ditularkan laki-laki homoseksual. Oleh karena itu, pendekatan secara agama melalui penataran dan ruqyah perlu dilakukan agar mereka dapat benar-benar sembuh dari perilaku penyimpanan seksual.
“Selama ini kan peran ulama belum aktif secara luas. Sekarang dengan adanya sinergi bersama dinas-dinas terkait bisa terlibat dan turun langsung untuk menerapi dan mentatar dengan dasar-dasar agama,” terangnya.
Sementara itu, Plt Wali Kota Bogor Usmar Hariman mengatakan, pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka menyerap aspirasi dari pengurus GNPF Ulama Bogor Raya dan mencari solusi bersama untuk mengatasi masalah LGBT.
“Ini ada aspirasi dari ulama, mereka ingin ada sentuhan agama dalam menangani kasus ini, termasuk sinergi dengan upaya-upaya yang telah kita lakukan juga, baik dengan dinas kesehatan dan lainnya,” ujar Usmar.
Terkait jumlah pelaku penyimpangan seksual di Bogor, Pengelola Program HIV Dinkes Kota Bogor, Nia Yuniawati mengungkapkan, dari data Dinkes Kota Bogor per Desember 2017 jumlah LSL (lelaki seks dengan lelaki) atau homoseksual ada 2.495 orang.
“Kategori LSL ini rata-rata mereka sudah melakukan hubungan intim. Dan dari 2.495 itu, 213 orang sudah terkena HIV,” ujarnya saat pertemuan dengan Plt Wali Kota Bogor Usmar Hariman dengan pengurus GNPF-Ulama Bogor Raya di Balaikota Bogor, Rabu (28/3/2018).
Nia menjelaskan, 2.495 pria homoseksual tersebut tidak hanya berasal dari Bogor. Mereka ada yang dari Depok, Sukabumi dan lainnya. Namun mereka tercatat di Dinkes Kota Bogor, rata-rata mereka terdata melalui LSM atau lembaga yang bergerak menanggani masalah ini.
Sebelumnya, Nia juga pernah mengungkapkan data jumlah homoseksual per Juni 2017 sebanyak 1.330 orang. Artinya, sejak Juni hingga Desember 2017 jumlah homoseksual bertambah sebanyak 1.165 orang. Data tersebut, berdasar pria yang menjalani voluntary counseling and testing (VCT) oleh Dinkes Kota Bogor.
(ameera/arrahamah.com)