ANKARA (Arrahmah.com) – Kelompok bisnis terkemuka Turki telah meminta Arab Saudi untuk berhenti merusak masuknya produk mereka ke kerajaan, dan memperingatkan bahwa ini akan merugikan ekonomi Turki dan Saudi.
Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada Sabtu (10/20), kepala delapan grup bisnis terbesar Turki melaporkan bahwa perusahaan Saudi mengatakan bahwa mereka diminta oleh negara mereka untuk menandatangani surat untuk berjanji tidak mengimpor barang-barang Turki.
Menurut pernyataan itu, delapan kelompok bisnis mengatakan bahwa kontraktor Turki dikeluarkan dari tender besar.
“Masalah ini telah melampaui hubungan ekonomi bilateral dan menjadi masalah bagi rantai pasokan global,” kata pernyataan yang ditandatangani oleh para pemimpin industri, eksportir, kontraktor dan serikat pekerja, menurut Bloomberg.
“Setiap inisiatif resmi atau tidak resmi untuk memblokir perdagangan antara kedua negara akan berdampak negatif pada hubungan perdagangan kita dan merugikan ekonomi dan masyarakat kedua negara,” lanjutnya.
Akhir pekan lalu, Pangeran Saudi Abdulrahman Bin Musa’ad menyerukan untuk memboikot impor Turki setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan bahwa tentara negaranya di Qatar membantu menstabilkan keamanan di negara-negara Teluk.
Awal tahun ini, dilaporkan bahwa Saudi telah menekan para pebisnis lokal untuk tidak berdagang dengan Turki dan industrinya dalam upaya untuk meningkatkan boikot tidak resmi.
Penahanan truk yang membawa produk dari Turki meningkatkan ketegangan antara kedua negara.
Ini terjadi setelah Pangeran Faisal Bin Bandar Bin Abdulaziz menolak minum kopi Turki yang ditawarkan kepadanya tahun lalu. Sementara, Pangeran Abdullah Bin Sultan Al Saud menyerukan pemboikotan Turki dan produksinya sampai Turki meninjau kebijakannya dengan Saudi.
Dalam insiden lain tahun lalu, Riyadh memblokir puluhan truk Turki yang membawa produk tekstil dan bahan kimia di perbatasan Kerajaan. Otoritas Saudi juga telah mengubah “Kekaisaran Ottoman” menjadi “Pendudukan Ottoman” di buku pelajaran sekolah.
Saudi pada tahun ini juga menghapus tanda dari jalan di Riyadh yang dinamai Ottoman Sultan Suleiman the Magnificent.
(ameera/arrahmah.com)