KABUL (Arrahmah.id) – Kementerian Pertambangan dan Perminyakan Afghanistan mengatakan bahwa para diplomat Kazakhstan bertemu dengan Hedayatullah Badri, pelaksana tugas menteri, untuk mendiskusikan investasi di sektor pertambangan Afghanistan.
Homayoun Afghan, juru bicara Kementerian Pertambangan dan Perminyakan, mengatakan: “Selama pertemuan ini, hubungan bilateral dan peluang investasi di sektor pertambangan Afghanistan dibahas dan dipertukarkan. Para diplomat Kazakhstan menyatakan ketertarikan para pengusaha negaranya untuk berinvestasi di sektor pertambangan Afghanistan dan menambahkan bahwa beberapa tim teknis dari Kazakhstan dijadwalkan untuk mengunjungi Afghanistan pada bulan April untuk mengumpulkan lebih banyak informasi mengenai pertambangan.”
Di sisi lain, beberapa pakar ekonomi percaya bahwa investasi pengusaha asing di berbagai tambang Afghanistan, termasuk minyak dan gas, dapat memainkan peran penting dalam penciptaan lapangan kerja dan pembangunan ekonomi, lansir Tolo News (19/3/2025).
“Kami membutuhkan kerja sama dan investasi dari mitra asing, industrialis, dan pebisnis internasional untuk bekerja sama dengan para industrialis dan pedagang Afghanistan. Kolaborasi ini dapat membantu kami mengidentifikasi, meneliti, dan menentukan lokasi yang tepat dari sumber daya minyak dan gas Afghanistan yang belum dimanfaatkan. Kemudian, dengan bantuan mitra asing, kami dapat mengekstraksi dan memanfaatkan sumber daya ini dengan cara yang standar,” kata Najibullah Siddiqi, seorang pakar ekonomi.
“Afghanistan merupakan salah satu negara yang kaya akan mineral dan sumber daya alam. Jika sumber daya ini diekstraksi dan diproses dengan cara yang terstandarisasi, maka dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi negara,” ujar pakar ekonomi lainnya, Abdul Zahoor Madber.
Menurut statistik, Afghanistan saat ini hanya memasok 10% dari kebutuhan minyaknya dari ladang Qashqari, sementara sisanya dipenuhi melalui impor dari Iran, Turkmenistan, Uzbekistan, dan Rusia. (haninmazaya/arrahmah.id)