KAIRO (Arrahmah.com) – Pasukan junta militer Mesir menembakkan gas air mata untuk membubarkan ratusan pengunjuk rasa anti kudeta yang memotong jalan utama di depan sebuah institusi pendidikan Muslim bergengsi Kairo, lansir AP.
Bentrokan yang terjadi pada Ahad (20/10) itu merupakan bentrokan yang kedua dalam dua hari ini di Al-Azhar, pusat pendidikan Muslim Sunni yang paling terkenal di Mesir.
Aksi protes ini digelar di tengah perdebatan sengit atas undang-undang baru yang akan membuat pembatasan baru pada para pengunjuk rasa dengan menjatuhkan denda yang berat dan kemungkinan bisa masuk penjara bagi para pelanggarnya.
Presiden terpilih Muhammad Mursi digulingkan pada 3 Juli lalu oleh junta militer. Sejak saat itu, Mesir terus dibanjiri para pengunjuk rasa anti kudeta. Militer Mesir menindak unjuk rasa-unjuk rasa damai tersebut dengan peluru tajam dan tindakan represif.
Walau korban gugur dan cedera terus meningkat, para pengunjuk rasa anti kudeta militer masih melancarkan protes besar-besaran di hampir seluruh wilayah Mesir. Tindakan brutal rezim Mesir yang didukung oleh militer telah menyebabkan terbunuhnya ratusan pengunjuk rasa, sementara ribuan lainnya ditangkap. (banan/arrahmah.com)