TEPI BARAT (Arrahmah.id) – ‘Israel’ terus melanjutkan kebijakannya untuk mengusir rakyat Palestina dari rumah, kamp, dan wilayah mereka. Setelah operasi militer yang berlangsung selama 15 bulan dan menyebabkan pengungsian penduduk Gaza dari utara ke selatan, pasukan pendudukan ‘Israel’ dalam beberapa hari terakhir mulai menerapkan pendekatan yang sama di Tepi Barat.
Aktivis dan akun-akun Palestina di media sosial mendokumentasikan video-video yang menunjukkan proses pengungsian massal warga kamp pengungsi Nour Shams di Tulkarem.
Para aktivis membagikan rekaman yang menunjukkan tentara pendudukan ‘Israel’ memerintahkan melalui pengeras suara agar penduduk kamp Nour Shams meninggalkan kamp tersebut.
"Whoever remains in the camp will die"
Israeli forces use loudspeakers to threaten Palestinians into leaving Nour Shams camp, the occupied West Bank. pic.twitter.com/FWxrqI3zMC
— PALESTINE ONLINE 🇵🇸 (@OnlinePalEng) February 12, 2025
Video lainnya juga menunjukkan pasukan pendudukan ‘Israel’ memaksa keluarga-keluarga untuk mengosongkan rumah mereka di kamp pengungsi Al-Fara’a di Tepi Barat.
Merespons pengungsian baru ini, para pengguna media sosial menyatakan bahwa rakyat Palestina sedang mengalami pengungsian baru dan bencana baru yang terjadi di Tepi Barat.
Beberapa orang bertanya: Apa yang Kalian ketahui tentang bencana baru yang sedang dihadapi oleh rakyat Palestina dan sudah mulai terlihat tanda-tandanya? Yang lain menambahkan, “Adegan yang terlupakan seperti biasa, dan tidak ada yang membicarakannya, adalah bahwa tentara pendudukan ‘Israel’ secara paksa mengusir warga kamp Nour Shams. Tepi Barat dikosongkan dalam keheningan; tidak ada berita atau bahkan ada yang membicarakannya. Bicaralah tentang apa yang terjadi di Tepi Barat.”
Officially, the Palestinian Authority is considered abolished, as the IDF has intensified its operations in the West Bank, arresting and abusing Palestinians, raiding administrative headquarters and arresting employees, ordering the residents of the Nour Shams camp to leave… pic.twitter.com/pPQvMQrT2D
— Saif Maher (@SaifMaher421388) February 12, 2025
Aktivis juga mencatat bahwa kamp-kamp pengungsi di Tepi Barat sedang mengalami kampanye penghancuran besar-besaran yang menargetkan infrastruktur dan rumah-rumah penduduk.
Sebuah video terbaru dari kamp Jenin mendokumentasikan penghancuran rumah-rumah oleh kendaraan militer tanpa mempertimbangkan keberadaan penduduk di dalamnya.
The israelis use bulldozers to illegally destroy Palestinian homes in Nour Shams Refugee Camp, just northeast of Tulkarm, in central Palestine pic.twitter.com/KOhkOzT9Uj
— Sarah Wilkinson (@swilkinsonbc) February 10, 2025
Dalam rangka kewajiban kemanusiaan, Palang Merah Palestina melalui akun Facebook-nya menyatakan bahwa tim mereka terus menerima warga dan mempersiapkan mereka untuk tinggal di rumah kerabat atau tempat-tempat yang akan ditentukan oleh komite darurat. Hal ini dilakukan untuk meringankan penderitaan keluarga-keluarga di masa sulit ini di kamp Nour Shams.
Operasi militer yang dilancarkan oleh pasukan pendudukan di utara Tepi Barat telah menyebabkan pengungsian lebih dari 40.000 warga Palestina, menurut laporan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). (zarahamala/arrahmah.id)