LEBANON (Arrahmah.com) – Bertahan di kamp-kamp pengungsian sementara mereka selama empat tahun, para pengungsi Suriah di Lebanon telah menghadapi musim dingin yang ekstrem yang telah menyebabkan banyak di antara mereka membeku hingga meninggal.
“Kami meninggal perlahan-lahan di sini, tidak ada satupun datang membantu kami dan kami tidak memiliki apa-apa,” kata Umm Abdo, seorang pengungsi Suriah yang tinggal di kota Arsal kepada Al Jazeera, seraya menambahkan bahwa ia mengkhawatirkan kondisi anak-anaknya yang tinggal bersamanya, yang mungkin bisa menderita hypothermia, seperti dilansir OnIslam.
“Kami tidak memiliki makanan, kami tidak memiliki roti, kami tidak memiliki minyak pemanas, dan kami tidak tahu apa yang harus dilakukan,” katanya sambil menangis.
“Kami telah dilupakan dan kami akan membeku hingga mati”.
Timur Tengah telah dilanda musim dingin yang ekstrem pekan lalu, membuat jutaan pengungsi Muslim Suriah kian menderita karena cuaca yang sangat dingin di tengah-tengah fasilitas dan logistik yang kurang. Bahkan, banyak di antara mereka yang meninggal akibat membeku kedinginan.
Setidaknya tujuh orang telah meninggal dunia di Suriah pada pekan lalu akibat cuaca dingin dan kekurangan perawatan medis serta penghangatan tubuh.
Tercatat anak-anak kembar dan seorang pria tua meninggal di Aleppo, seorang anak meninggal di pinggiran Damaskus, seorang anak dan seorang pria tua meninggal di Deir Ezzor, dan seorang anak meninggal di Daraa.
Di Damaskus saja, 30 kasus yang dicatat dari respon ambulans, kata Leen Kilarji, petugas manajemen informasi Palang Merah Arab Suriah, kepada Al Jazeera.
Menurut laporan Syrian Network for Human Rights pro-oposisi, setidaknya 27 orang, termasuk 16 anak-anak dan tiga wanita telah meninggal akibat cuaca yang membekukan selama konflik di negara itu.
Enam belas warga Suriah yang membeku ditemukan di Lebanon, Turki dan kamp pengungsian lainnya.
Baru-baru ini, dilaporkan seorang balita berusia 2,5 tahun membeku hingga meninggal di sebuah kamp pengungsian di Lebanon.
Para pengungsi Muslim Suriah sangat membutuhkan pasokan bantuan yang lebih kala musim dingin tiba. Tempat tinggal yang kurang layak ditambah dengan kekurangan makanan dan obat-obatan membuat mereka semakin menderita di musim dingin dan memaksa mereka menghadapi kematian karena ancaman membeku. (siraaj/arrahmah.com)