ATHENA (Arrahmah.com) – Ribuan pengungsi yang tiba di Yunani, sebagian besar dari Suriah, tertangkap dalam sistem penerimaan yang tidak berfungsi dan menghadapi kondisi yang tidak manusiawi, kata sebuah organisasi medis internasional pada Rabu (3/11/2014), lapor Anadolu Agency (AA).
Doctors Without Borders mengatakan bahwa banyak pengungsi terpaksa tidur di luar ruangan dalam kondisi dingin dan hujan atau di sel-sel polisi yang penuh sesak, sementara menunggu untuk dipindahkan ke daratan Yunani.
“Kami telah melihat kepadatan yang tidak bisa ditoleransi, dengan 53 orang memenuhi satu sel yang diperuntukkan untuk enam orang,” kata Kostas Georgakas, seorang koordinator lapangan Doctors Without Borders.
“Kondisi ini tak tertahankan meski hanya untuk satu malam, terutama bagi orang-orang yang sudah menderita secara fisik dan psikologis setelah melarikan diri dari perang,” tambahnya.
Organisasi tersebut mengutip angka resmi yang menunjukkan lebih dari 14.000 orang -lebih dari 90 persennya berasal dari Suriah- telah menyeberangi Laut Aegean dari Turki ke pulau-pulau Dodecanese pada tahun ini untuk mencari keamanan.
Yunani dan Uni Eropa harus memperbaiki perlakuan terhadap pengungsi, imigran dan pencari suaka serta memberikan mereka pelayanan medis dan perlindungan, kata Doctor Without Borders.
Ratusan pengungsi Suriah termasuk wanita dan anak-anak, telah melakukan mogok makan pada bulan lalu di depan Gedung Parlemen Yunani di Athena, menuntut pemerintah untuk memberikan hak-hak mereka sebagai pengungsi. (siraaj/arrahmah.com)