AMMAN (Arrahmah.com) – Warga Suriah, pengungsi, yang sedang dirawat di Rumah Sakit (RS) Akilah di Amman, Yordania mengatakan kepada Al Arabiya tentang penyiksaan yang mereka alami oleh tangan-tangan pasukan rezim Bashar Assad.
Salah satunya Alma (27), wanita ini mengungkapkan kepada wartawan Al Arabiya bahwa dia “dipukuli, disetrum dan diperkosa,” dan punggungnya patah selama berada di tahanan.
Meski raganya telah menderita akibat penyiksaan itu, wanita muda itu menegaskan bahwa dia tidak menyesal telah berpartisipasi dalam revolusi menentang rezim Bashar Assad dan akan berpartisipasi lagi jika dia tela sembuh.
Warga Suriah lainnya yang juga menjadi pasien RS Akilah, mengatakan bahwa ia dicambuk dan lukanya disiram air garam dan meminta ditembak mati karena tidak tahan lagi disiksa. “Tembak aku, Saya tidak bisa tahan lagi disiksa,” katanya kepada penangkapnya.
“Saya hanya beriman pada Allah. Saya hanya (berharap) bahwa Saya meninggal syahid,” katanya kepada Al Arabiya yang tidak ingin disebut namanya karena takut diketahui identitasnya.
“Pada batas tertentu, Saya berharap Saya meninggal dunia, tetapi tanpa disiksa,” tambahnya.
Para pengungsi ini di rawat di RS Akilah dengan bantuan bayaran dari sekelompok pebisnis, demikian Al Arabiya melaporkan. (siraaj/arrahmah.com)