KURDISTAN (Arrahmah.com) – Pengungsi Suriah berjuang untuk bertahan hidup dari cuaca dingin yang menghantam di kamp pengungsi Arbat, di Sulaymaniyah Provinsi Kurdistan Irak, karena badai musim dingin membawa salju ke negara itu, sebagaimana dirilis oleh WordBulletin, Selasa (4/1/2014).
Badai dilaporkan telah menerbangkan atas dari 70 tenda di kamp tersebut selama dua hari terakhir.
Shiyar Mostafa, seorang pejabat setempat yang mengunjungi kamp pengungsi Arbat pada hari Selasa, mengatakan bahwa mereka telah merelokasi keluarga yang kehilangan tempat tinggal ke tenda sekolah.
“Kami memutus aliran listrik untuk mencegah kebakaran seperti yang kita alami sebelumnya. Segera setelah badai berakhir, listrik akan dipasok lagi. Kami juga akan menyediakan makanan tiga kali sehari sampai hari Jumat dan juga akan memberikan tambahan selimut,” kata Mostafa.
Orang-orang dipengungsian sekarang menggunakan kompor gas untuk menghangatkan ruangan sejak pemerintah kamp memotong aliran listrik pada hari Minggu.
Mostafa juga mengatakan bahwa diperkirakan akan terjadi peningkatan jumlah pasien akibat cuaca dingin ini: “Tim pertolongan pertama siap untuk beroperasi selama 24 jam sehari dan sejumlah pejabat di kamp juga akan ditingkatkan.”
Kondisi di kamp memburuk sejak hujan salju yang turun pada hari Senin.
Kamp Arbat dihuni oleh sekitar 2.000 pengungsi Suriah, sebagian besar kebutuhan dasar mereka – seperti makanan dan pakaian – dipenuhi oleh rakyat Kurdi-Irak.
Pengungsi di kamp Arbat telah meminta para pejabat pemerintah untuk memindahkan mereka ke sebuah kamp yang baru yang dekat dengan Kamp Arbat. (Ameera/Arrahmah.com)