ANKARA (Arrahmah.com) – Jumlah pengungsi yang mencari perlindungan di Turki telah mencapai 100.000 dalam waktu kurang dari satu minggu, ujar pejabat Turki pada Ahad (21/9/2014).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Turki, Fuat Oktay, mengatakan angka tersebut berkaitan dengan warga Suriah yang melarikan diri dari daerah di dekat perbatasan Suriah, kota Kobani, di mana terjadi pertempuran sengit antara pejuang ISIS dengan tentara komunis Kurdi sejak Kamis lalu.
Badan Pengungsi PBB mengatakan sebelumnya sekitar 70.000 warga Suriah telah menyeberang ke Turki dalam 24 jam terakhir dan Turki harus bersiap-siap untuk kedatangan ratusan ribu lainnya. Itu adalah angka yang signifikan bahkan dalam konteks 1,5 juta pengungsi yang pernah melarikan diri ke Turki dalam tiga setengah tahun terakhir, lansir AP.
Pemerintah Turki mengatakan mereka siap untuk berurusan dengan masuknya para pengungsi.
“Kami telah siap untuk ini,” ujar juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Turki, Dogan Eskinat. “Kami juga telah mempersiapkan untuk hal yang jauh lebih buruk.”
Saat pengungsi membanjiri Turki, Turki menutup perbatasan di Kucuk Kedirciler untuk Kurdi Turki. Polisi setempat mengatakan bahwa mereka berusaha mencegah pejuang Kurdi memasuki Suriah. Ratusan militan Kurdi memasuki Suriah dari Turki pada Sabtu (20/9), menurut laporkan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR). Kucuk Kendirciler adalah sebuah desa kecil sekitar dua kilometer (satu mil) dari Kobani.
Bentrokan pecah saat militan Kurdi berusaha mendekati persimpangan dari wilayah Turki. Tentara Turki menyerang militan Kurdi dengan banyak gas air mata dan meriam air. Anadolu Agency, kantor berita milik pemerintah Turki melaporkan, pengunjur rasa Kurdi telah melemparkan batu ke pasukan keamanan.
Partai pro-Kurdi mengatakan dua orang terluka parah dalam bentrokan termasuk seorang legislator Kurdi yang saat ini dirawat di rumah sakit. Partai tersebut mengatakan kelompok Kurdi memprotes penutupan perbatasan oleh Turki. (haninmazaya/arrahmah.com)