AMMAN (Arrahmah.com) – Jumlah pengungsi yang telah kembali ke Suriah dari Yordania semakin meningkat. Menurut laporan yang dilansir The Huffington Post pada Selasa (6/10/2015), di Yordania mereka menghadapi kemiskinan yang mengerikan karena bantuan makanan telah dihentikan.
Pengungsi itu nekat pulang meskipun situasi keamanan di Suriah masih sangat berbahaya.
Jumlah orang yang kembali ke Suriah dari Yordania mencapai 340 orang dalam sehari pada pertengahan September, dibandingkan pada bulan Agustus 120 orang perhari, dan pada bulan Juli 60 orang perhari, menurut badan pengungsi PBB (UNHCR).
“Tidak jelas berapa banyak orang yang kembali ke Suriah untuk melakukan perjalanan selanjutnya ke Turki dan Eropa,” kata Catherine Osborn, penasihat perlindungan di Norwegian Refugee Council (NRC), yang memperkirakan ada sekitar 630.000 pengungsi Suriah di Yordania.
“Banyak orang yang mengatakan kepada kami bahwa mereka akan kembali ke Suriah untuk menjual properti mereka demi mendapatkan dana yang mereka butuhkan untuk membuat perjalanan ke Eropa,” lanjut Catherine.
Ada juga laporan lain yang mengatakan ratusan warga Suriah mengungsi ke Istanbul setiap hari dari Bandara Internasional Yordania, NRC mengatakan dalam sebuah pernyataannya.
Alasan utama para pengungsi pulang kembali ke Suriah adalah kemiskinan, kata NRC. Lebih dari 200.000 pengungsi Suriah telah hidup di bawah garis kemiskinan di Yordania, di mana mereka tidak akan lagi menerima bantuan makanan, dan bantuan lainnya untuk mereka telah dipotong setengah.
“Banyak keluarga melihat tidak ada alternatif lain selain pulang kembali ke Suriah yang dilanda perang, dengan risiko keamanan yang parah, atau untuk memulai perjalanan berbahaya melintasi Laut Tengah. Ini bukan pilihan, melainkan upaya putus asa untuk melindungi keluarga mereka ,” kata Petr Kostrohyrz, pemimpin daerah untuk NRC di Yordania.
(fath/arrahmah.com)