JAKARTA (Arrahmah.id) – Netizen Force Brigade Julid Fiisabilillah memberikan pengumuman kepada anggotanya yang ada di Indonesia dan Malaysia untuk melancarkan serangan umum pada Sabtu (2/12/2023).
“Kepada seluruh pejuang netizen julid seluruh Indonesia dan Malaysia. Kita akan memulai serangan umum pada Sabtu, 2 Desember 2023, pukul 08.00 waktu Jakarta / 09.00 waktu Kuala Lumpur,” ungkap pernyataan yang tersebar luas di media sosial.
Operasi penyerangan besar-besaran ini akan dilaksanakan selama empat hari hingga Selasa (5/12) pukul 20.00 WIB.
“Operasi berakhir pada Selasa, 5 Desember 2023, pukul 20.00 waktu Jakarta / 21.00 waktu Kuala Lumpur,” lanjut pengumuman tersebut.
Dalam operasi serangan umum kali ini, Netizen Force Brigade Julid Fiisabilillah diharapkan untuk fokus kepada beberapa akun yang dinilai berperan penting bagi Zionis “Israel”.
Di antara sasaran serangan yang disebutkan dalam pengumuman tersebut yaitu:
- Aviva Klompas, speechwriter porpganda “Israel” di PBB
- Hananya Naftali, asisten dari Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu dan ahli propaganda “Israel”.
- Yoseph Haddad, ahli propaganda Arab-“Israel” yang kini berprofesi sebagai influencer.
- Visegrad24, chanel yang menyebarkan propaganda “Israel”.
- Dr. Eli David, pebisnis dan ahli propaganda “Israel”.
- Eylon Levy, juru bicara pemerintahan “Israel”.
- Guy Hochman, influencer yang berkerja bagi militer “Israel” (IDF).
- Moshe Korsia, influencer yang berkerja bagi militer “Israel” (IDF).
- Hen Mazzig, influencer sekaligus aktivis Zionis “Israel”.
- Emily Schrader, jurnalis Zionis “Israel”.
- Ella Waweya, juru bicara militer “Israel” (IDF).
Adapun cara penyerangan yang akan dilancarkan oleh Netizen Force Brigade Julid Fiisabilillah ada beberapa cara, di mana setiap pejuang dipersilahkan untuk memilih.
“Para pejuang silahkan memilih salah satu atau beberapa cara yang dapat dilakukan dalam melakukan serangan umum berikut:
- Spam meme dan hujatan
- Mengumbar fakta kejahatan IDF
- Mengumbar fakta kejahatan Zionis terahdap semua agama
- Melampirkan fakta bahwa Hamas adalah pejuang kemerdekaan, bukan teroris
- Mengumbar fakta kejahatan tentang Netanyahu
- Melampirkan fakta sandera Hamas yang bahagia
- Report akunnya sebagai organisasi berbahaya/kekerasan/penyebaran hoaks.”
Dalam pengumuman tersebut juga disampaikan bahwa para pejuang Julid Fiisabilillah dilarang untuk membawa narasi antisemit (holocaust, Hittler, Nazi).
Bahkan para pejuang Julid Fiisabilillah yang kedapatan membawa narasi antisemit terancam dicatat dan dihujat balik. (Rafa/arrahmah.id)