Berita-berita kematian TKW sering terdengar, gemuruhnya menggema seantero negeri Indonesia. Awalnya masyarakat akan mengecam dan melaknat pemerintah atas peristiwa kematian TKW, namun seiring berjalannya waktu semua berita akan reda. Tidak banyak yang mau memandang secara seimbang perihal pengiriman TKW. Memang wanita-wanita itu telah melakukan shafar tanpa mahram, sama seperti mahasiswi-mahasiswi yang belajar keluar negeri tanpa didampingi kerabatnya. Namun masyarakat harus adil memandang permasalahn shafar tersebut.
Berbicara mengenai TKW, makian masyarakat sering terlontar dan menyalahkan tanpa ampun terhadap semua TKW, padahal kondisi keamanan negara yang dituju TKW berbeda-beda. Hingga detik ini, Hong Kong tetaplah negara terbaik yang memperlakukan TKW dibanding negara lain. Meskipun diskriminasi masih ada, setidaknya masih lumayan kebebasan yang diberikan Migrant Worker oleh pemerintah Hong Kong. Justru diskriminasi terbesar di alami TKW adalah dari pemerintah Indonesia sendiri melalui jajaran pejabat KJRI (Konsulat Jenderal Republik Indonesia).
Yang harus diketahui masyarakat luas adalah, konspirasi kejam pemerintah dibalik pengiriman TKW. Pengiriman TKW merupakan tindakan frustasi pemerintah yang gagal menangani krisis moneter tanah air. Maraknya pengangguran dan meningginya tindak kejahatan membuat pemerintah panik dan akhirnya memilih jalan mengekspor warganya sebagai buruh kasar. Upaya ekspor manusia ini terbukti jitu, pengangguran terkurangi, dan ekonomi keluarga TKW teratasi. Pemerintah tidak menyadari bahwa pengiriman TKW itu justru membuat harga diri bangsa semakin rendah dan menjadikan wibawa penguasa jatuh dihadapan bangsa lain.
Sangat disesalkan sikap pemerintah yang hanya mengharap devisa dan enggan melakukan tindakan pengentasan kemiskinan. Tidak dibekali ketrampilan yang memadai dan tidak diberikan perlindungan bagi TKW juga merupakan konspirasi jahat. Padahal pemerintah sering menyebut TKW adalah pahlawan devisa, tetapi pujian ini hanyalah pemanis bibir yang pada prakteknya banyak hak-hak TKW dilanggar oleh pemerintah Indonesia.
Kepada TKW atau BMI (Buruh Migrant Indonesia) sudah seharusnya bersikap kritis pada pemerintah. Harus mempunyai keberanian menuntut hak-haknya, jangan sampai hanya pemerintah saja yang menuntut kewajiban TKW. Lawan pejabat yang bersikap sewenang-wenang. Kepada pemerintah pun juga harus berkaca dan merenung, apakah pengiriman TKW ini benar-benar sikap terpuji sebagai wakil rakyat? Stop konspirasi kejam pengiriman TKW, berikan wanita itu kesejahteraan dinegaranya sendiri.
Yulianna PS