YAMAN (Arrahmah.com) – Sejumlah pasukan kelompok “Daulah Islamiyah”, atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, dilaporkan telah menyerang rumah Shadiq Abdul Jabbar Asy-Syabwani, seorang mantan penanggung jawab Dinas Keamanan IS yang telah membelot dari IS cabang Yaman.
Shadiq dilaporkan selamat dalam upaya penculikan dan pembunuhan tersebut. Pada saat itu ia sedang tidak ada di rumah. Sumber-sumber informasi di Yaman, sebagaimana dilansir Muqawamah Media pada Selasa (26/1/2016), menyebutkan bahwa seandainya ia berada di rumah pada saat itu, maka bisa dipastikan ia akan mengalami nasib yang sama sebagaimana yang terjadi pada orang-orang yang membelot dari “Daulah” di Syam dan Iraq, yakni mati dalam keadaan dipenggal atau tercabik-cabik peluru sebagaimana yang terdapat dalam video-video ISIS.
Terkait informasi ini, Asy-Syaikh Dr. Jabal Al-Yamani, salah seorang anggota Ansharus Syariah/AQAP Yaman mengatakan, “Kami tidak merasa aneh dengan tindakan ini karena hakikatnya para Anshar Daulah itu sangatlah takut pada orang lemah! Metode yang ditempuh sama di Irak atau di Yaman. Mereka mengambil sifat “berani” terhadap darah umat Islam dari pelaku kriminal senior mereka di Irak dan Syam. Meremehkan darah dan menghalalkan apa-apa yang Allah haramkan.”
Disebutkan pula bahwa insiden ini merupakan perkembangan yang sangat mengkhawatirkan dan merupakan pertanda buruk bagi para pembelot. “Daulah” pimpinan Abu Bakar Baghdadi itu tampaknya ingin menunjukkan pesan ancaman yang jelas bagi siapa saja yang berpikir untuk membelot.
Sebagaimana diketahui, Abdul Jabbar Asy-Syabwani, Shuhaib Al-Awlaqi, dan Abu Khaibar Ash-Shumali “As-Sudani” adalah orang-orang yang menjadi target operasi Daulah Khawarij Al-Baghdadi cabang Yaman karena mereka mengumumkan pembelotan mereka dari “Khilafah Palsu” ini.
Selain nama-nama tersebut, terdapat pula sejumlah nama lainnya yang telah mengumumkan pemisahan diri dari Daulah Baghdadiyah. Akan tetapi, mereka terlindungi karena segera kembali bergabung dengan Jamaah Al-Qaidah cabang Yaman, tidak sebagaimana nama-nama yang tersebut di atas.
Kriminalitas yang dipertontonkan oleh para pengikut Daulah Baghdadiyah Yaman ini memiliki inti kesamaan pola yang sama dengan apa yang mereka lakukan di Syam dan Iraq.
Dalam menjelaskan fenomena tersebut, Syaikh Dr. Jabal Al-Yamani juga menyebutkan:
“Bahkan, orang-orang yang kami lihat perbuatan kriminalnya di Yaman adalah orang-orang yang terkenal tunduk pada para pelaku kriminal di Irak.
Saya berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bagi siapa saja yang akal mereka masih berada dalam barisan Daulah Baghdadiyah dan menuntun mereka keluar dari jamaah kriminal ini. Dengan kembali pada tanzhim Al-Qaidah dan meninggalkan sikap ghuluwnya di masa lalu, sehingga dapat selamat dari makar jahat mereka!
Peristiwa ini juga mengingatkan kami pada peristiwa yang menimpa Ibad Asy-Syaruri yang tewas mengenaskan ditangan orang-orang tak dikenal di lembah Hadramaut. Dengan demikian semakin hilanglah keraguan bahwa pembunuhnya adalah para pengikut Daulah Khawarij. Karena mereka yang dibunuh adalah orang-orang yang telah mengumumkan pemisahan diri mereka dari barisan Jamaah Daulah Khawarij Baghdadiyah ini.
Shuhaib Al-Awlaqi menghilang selama beberapa hari. Dan kami tidak terkejut ketika mendengar berita lehernya sudah putus oleh pisau yang tajam.”
Peristiwa yang terjadi di Yaman ini mengingatkan kita dengan ucapan Al-Qadhi Fudhail bin Iyadh rahimahullah, beliau berkata:
“Sesungguhnya menghalalkan darah seseorang yang shalat lagi bertauhid merupakan masalah yang sangat berbahaya. Salah dalam membiarkan seribu orang kafir lebih ringan daripada salah dalam menumpahkan darah seorang muslim, walaupun sebanyak darah yang keluar ketika dibekam.” (Lihat kitab Asy-Syafâ oleh Al-Qâdhî ‘Iyâdh jilid 2 hlm 277)
Salah dalam menghukumi orang kafir sebagai muslim tidak akan menjadikan penyesalan di akhirat. Sebaliknya salah dalam menghukumi orang Muslim sebagai kafir lalu dibunuhnya, maka ini akan menjadi penyesalan yang tidak ada habisnya di akhirat.
Semoga Allah menyelamatkan kita dari aqidah Khawarij dan semoga Allah mewafatkan kita di atas aqidah Ahlussunnah. Aamiin.
(aliakram/arrahmah.com)