GAZA (Arrahmah.com) – Pemerintah Otoritas Hammas yang menjalankan pemerintahan di Jalur Gaza menyatakan kerugian yang dialami Jalur Gaza akibat penghancuran terowongan-terowongan di perbatasan Gaza – Mesir mencapai 230 juta dolar per bulan sejak junta militer Mesir menghancurkan terowongan-terowongan tersebut pada Juni 2013 lalu, dilansir Al-Jazeera pada Senin (28/10/2013).
Wakil Menteri Ekonomi pemerintahan otoritas Hammas, Hatim Uwaydhah, dalam jumpa pers mengatakan, “Penutupan terowongan-terowongan telah menyebabkan kerugian sangat besar pada sector industri, perdagangan, pertanian, transportasi, dan pembangunan., mencapai kurang lebih 230 juta dolar per bulan.”
Uwaidhah menambahkan, “Angka pengangguran kembali mencapai jumlah seperti sebelum tahun 2008”, dan “prediksi-prediksi mengindikasikan jumlah mereka akan mencapai 48 persen jika penutupan jalur penyeberangan resmi dan penghancuran terowongan terus berlanjut.”
Uwaidhah juga menjelaskan bahwa angka ekspor umum mengalami penurunan tajam setelah penutupan terowongan dan pengetatan blokade pada pertengahan kedua tahun 2013. Kondisi tersebut berdampak negative terhadap upaya pemerintah otoritas Hammas untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan menggerakkan roda ekonomi.
Pada awal bulan ini Menteri Ekonomi pemerintahan otoritas Hammas, Alla’ ar-Rifati, menyatakan militer Mesir telah menghancurkan 90 persen terowongan di perbatasan Jalur Gaza – Mesir. Sementara terowongan-terowongan yang tersisa tidak mampu berperan secara normal.
Tidak diketahui secara pasti pendapatan yang diperoleh oleh otoritas Hammas dari pemberdayaan terowongan-terowongan di perbatasan. Sejumlah pakar ekonomi di Jalur Gaza memperkirakan kegiatan ekonomi melalui terowongan mampu menutup sekitar 70 persen anggaran belanja bulanan Jalur Gaza. Pihak pejabat otoritas Hammas sendiri menyatakan jumlahnya tidak melebihi 40 persen.
Junta militer Mesir telah sukses memerankan “pesan” Amerika dan penjajah zionis Yahudi untuk membunuh ribuan penduduk muslim Jalur Gaza secara perlahan. Blokade ekonomi Mesir terhadap Jalur Gaza telah menimbulkan krisis sembako, bahan bakr dan listrik yang parah di Jalur Gaza. (muhibalmajdi/arrahmah.com)