JAKARTA (Arrahmah.com) – Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Blimbing Kabupaten Sukoharjo, Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI), Majelis Tafsir Alqur’an (MTA) Polokarto, dan Forum Komunikasi Aktivis masjid (FKAM), menggelar Road Show Tabligh Akbar bertema “Solidaritas dan Penggalangan Dana Suriah” di Komplek Pondok Pessantren Muhammadiyah Imam Syuhodo Sukoharjo Jawa Tengah, Sabtu (18/5/2013).
Lebih dari 1500 jamaah dari berbagai ormas dan pondok pesantren di Sukoharjo dan sekitarnya. Adapun pembicara yang hadir memberikan ceramah adalah Dr. Arif Zuhal Amin Hananto, relawan Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) untuk Suriah dan Ustadz Tengku Azhar, LC Mahasiswa Pascasarjana Pemikiran Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) asal Nangroe Aceh Darusalam yang sekarang bermukim di Solo.
Acara, tidak hanya pengumpulan dana Suriah an sich, namun yang tak kalah penting memberikan pemahaman yang shahih kepada muslim sunni tentang kekafiran Syi’ah.
Ustadz Yunus, salah seorang panitia acara dalam sambutannya juga meminta pada para hadirin untuk menghilangkan syubhat bahwa Syiah itu tidak berbahaya dan termasuk mazhab dalam Islam. “Saat ini banyak sekali ulama Syiah yang menyerukan dan mengkampanyekan pada kita Ahlusunnah wal Jama’ah bahwa Islam itu hanya satu, tidak ada Sunni, tidak ada Syiah, yang ada hanyalah Islam. Ini adalah syubhat nyata.
Dari segi aqidah Islam, disampaikan kepada hadirin bahwa Syiah lebih berbahaya dari orang kafir seperti Yahudi dan Nasrani karena Syiah memakai topeng Islam. “Kalau orang Yahudi, Kristen, Majusi, Hindu jelas wajahnya kafir, hukumnya jelas, tapi Syiah secara lahiriyahnya sama dengan kita, bajunya sama seperti kita, cara ibadahnya sama,” jelas ustadz Tengku. Dia juga memaparkan bahwa, kitab rujukan Syiah jauh lebih banyak dari aliran sesat yang lain, tidak kurang 4000 kitab rujukan mereka,”Kalau Ahmadiyah kitab rujukannnya cuma satu, Tadzkirah. Itu dibantah, selesai. Tapi Syiah punya lebih dari 4000 kitab rujukan,” jelasnya kepada hadirin.
Sementara itu, pengalaman di lapangan langsung yang dikisahkan oleh dr. Zuhal, mendeskripsikan kekejaman dan kebengisan rezim Bashar kepada muslim sunni Suriah. Dia bercerita pengalamannya menjadi relawan HASI di Suriah, bahwa salah satu kekejaman rezim Bashar Al Asad adalah menghancurkan apapun yang ada termasuk tempat sosial seperti rumah sakit. Rumah sakit tempat dr. Zuhal bertugas pun sempat terkena serangan bom yang dijatuhkan dari helikopter rezim Nusairiyah Suriah. Beruntung, atas pertolongan Allah Ta’ala dr. Zuhal dan beberapa rekan relawan HASI bisa terselamatkan.
Dalam perbincangan arrahmah.com dengan ustadz Farid Okbah beberapa waktu lalu, beliau mengkhawatirkan sekali kondisi Syi’ah di Indonesia. Sejalan dengan itu, pada acara ini ustadz Tengku mewanti-wanti cengkraman Syi’ah di Indonesia dengan masuknya tokoh Syiah pada MUI Pusat karena sampai sekarang belum mengeluarkan fatwa sesatnya Syiah. Beliau menyebutkan juga bahwa salah satu gembong Syiah Indonesia yaitu Jalaluddin Rahmat atau yang akrab dipanggil Kang Jalal memiliki strategi baru untuk mengamankan Syiah di Indonesia dengan mendaftar sebagai anggota legislatif pusat dari PDIP.
Di Akhir acara, diumumkan dana yang terkumpul dari acara ini sejumlah Rp.25.171.300, kemudian dilanjutkan penyerahan secara simbolis dana tersebut kepada perwakilan HASI Solo Ustadz Dr. H. Masyhur Afandi dan diakhiri dengan doa.
(azmuttaqin/arrahmah.com)