HOMS (Arrahmah.com) – Para aktivis revolusi melaporkan langsung dari Homs bahwa pengepungan ketat militer rezim Suriah terhadap desa-desa dan kota-kota di propinsi itu ‘mencekik’ kehidupan masyarakat.
Sejak pengepungan rapat dilakukan oleh pihak militer rezim Suriah, tank-tank dan artileri terus membombardir desa dan kota dengan gencar. Masyarakat sipil muslim dilanda kepanikan. Mereka mengkhawatirkan serial pembantaian baru yang lebih biadab dari pembantaian sebelumnya.
Seorang aktivis di kota Homs lama, Abu Bilal, kepada wartawan melaporkan bahwa pihak militer semakin merapatkan pengepungan dan menggencarkan bombardir dengan persenjataan berat, Ahad (17/6/2012). Jika pihak militer berhasil masuk ke dalam kota-kota dan desa-desa yang dikepung, pembantaian biadab secara massal tidak bisa dihindari lagi.
Sementara itu Suriah Human Rights Watch melaporkan pada hari Ahad (17/6/2012) bahwa tembakan artileri dan tank militer rezim Suriah menghantam perumahan penduduk di kota Talbisah dan RAstan, keduanya di propinsi Homs. Tembakan tank dan artileri berat disertai bentrokan bersenjata juga meletus di wilayah pinggiran propinsi Damaskus dan Alepo.
Suriah Human Rights Watch dalam pernyataannya pada hari Ahad melaporkan sedikitnya 1000 keluarga di propinsi Homs terkepung oleh militer rezim Suriah. Lembaga kemanusiaan itu menyerukan kepada PBB untuk mengambil langkah guna mengeluarkan mereka dari dalam kota agar terhindar dari ancaman pembantaian massal.
(muhib almajdi/arrahmah.com)