TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Tentara Zionis “Israel” menembak mati seorang Muslimah Palestina berusia 72 tahun di tengah meningkatnya ketegangan di seluruh wilayah Palestina yang diduduki.
Pada Jum’at (6/11/2015) sore, tentara pendudukan menembak Thawarat Ashrawi saat iya mengendarai mobilnya menuju tempat pengisian gas di Halhul, sebuah kota di wilayah Hebron, Tepi Barat. Tidak jelas apa yang menjadi alasan tentara pendudukan tersebut hingga melepaskan tembakan ke arah Ashrawi.
Militer pendudukan menolak untuk memberikan komentar.
Ashrawi merupakan penduduk Palestina kedua yang dibunuh oleh tentara Zionis pada Jum’at (6/11), lansir Al Jazeera.
Di Jalur Gaza, tentara Zionis melepaskan tembakan dan membunuh Salameh Abu Jamaa (23) saat puluhan warga Palestina menggelar aksi protes di perbatasan di daerah Khan Younis, selatan Jalur Gaza.
Bentrokan meluas di utara dan pusat Gaza.
Pasukan pendudukan melukai sedikitnya 38 demonstran termasuk 29 orang yang terluka karena ditembak menggunakan peluru tajam, menurut pernyataan Ashraf Qidra, seorang juru bicara kementrian kesehatan Gaza seperti dilaporkan Al Jazeera.
Sejak 1 Oktober 2015, tentara Zionis dan ekstrimis Yahudi telah membunuh sedikitnya 76 warga Palestina termasuk orang yang melintas, demonstran tak bersenjata dan mereka yang diklaim berupaya melakukan serangan terhadap tentara atau warga “Israel”. Sepuluh warga “Israel” juga tewas dalam serangan pembalasan oleh warga
Palestina di periode waktu yang sama.
Berbicara kepada Al Jazeera, Ezz Zanoun, seorang fotografer yang mengabadikan bentrokan di Gaza tengah, mengatakan bahwa ambulans tidak mendapat kesempatan untuk beristirahat. Mereka mengambil korban luka, mengirimkannya ke rumah sakit dan kembali ke lokasi protes.
“Hujan gas di atas kami,” ujarnya melalui telepon pada Jum’at sore. “Saya bisa menyaksikan orang-orang ditembak tepat di depan saya”.
Zanoun menmabhkan bahwa seorang tentara “Israel” berteriak kepada demonstran menggunakan megafon, ia mengancam para demonstran. Dia mengatakan bahwa tentara akan membunuh para demonstran jika tidak membubarkan diri. (haninmazaya/arrahmah.com)